Selasa, 25 Maret 2014

PEMKAB DAN DINAS PERLU MENGAWASI GURU DI DAERAH


Jayapura, 20/1  Komisi E DPR Papua yang membidangi pendidikan dan kesehatan meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dinas  Pendidikan yang ada di dearah agar mengontrol guru yang ada di daerah mereka terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

Ketua Komisi E DPR Papua, Kenius Kogoya mengatakan, laporan banyaknya guru di Papua mangkir dari tempat tugasya bukan cerita baru. Namun menjadi catatan penting mengapa mereka mangkir, sehingga perlu ada solusi dan menjadi perhatian pemerintah provinsi dan daerah karena sudah banyak anggaran ke daerah.

“Guru mangkir itu bukan hal baru. Jadi harus dicarikan solusi dan apa masalhnya. Selain itu eleksi guru harus teliti dan perlu ada sanksi adminsitasi, juga perlu ketegasan bupupati atau pemerintah daerah dan kepala dinas terkait. Mereka harus melihat guru di daerah mereka. Saya kahwatir bupati dan kapala dinas tidak tahu kalau guru di daerah mereka sering mangkir. Jadi bupati dan kapala dinas harus sering kontrol di setiap wilayahnya,” kata Kenius Kogoya, Senin (20/1).

Mengenai kesejahteraan guru menurutnya, ini juga harus jelas. Apakah tanggungjawab pemerintah provinsi ataukah kabupaten/kota. Terutama guru yang dipedalaman baik guri PNS maupun kontrak. “Apalagi sudah ada Perdasus Pendidikan yang disahkan DPR Papua 012 lalu, dimana ada pedomanm mengenai guru di kota dan pelosok termasuk tunjangan. Kami harap gubernur sekarang bisa melaksanakan Perdasus itu. Jangan sampai ganti gubernur, ganti kebijakan,” ujarnya.

Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo beberapa waktu lalu mengkalim, mewarning atau memperingakan guru yang jarang di tempat tugas agar merubah sikap mereka. Ia mengatakan, jika guru itu tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pihaknya akan akan memberikan sanksi.

“Gajinya akan dipending atau ditahan. Saya tunggu hasil ujian. Kalau  ternyata selama ini guru curang, terus  tidak pernah di sekolah kemudian memberikan kunci jawaban kepada anak didik agar lulus 100 persen. Pendidikan sekarang kan sistem yang baru, itu yang akan mengukur sejauh mana guru berperan aktif dalam mendidik anak – anak,” kata Wempi Wetipo.

Menurutnya, ada sekolah yang gurunya tidak pernah ada di tempat tugas, namun gaji dan tunjangannya lancar dibayarkan. “Ini tidak boleh terulang lagi kedepannya. Saat ini yang terpenting adalah guru harus ada di tempat untuk mendidik mereka. Jangan siswa sekedar memakai seragam dan sepatu yang bagus. Tetapi kalau tidak ada guru kan percuma,” ujarnya. (Jubi/Arjuna)

Sumber :http://tabloidjubi.com

0 komentar:

Posting Komentar