Selasa, 25 Maret 2014

Penarik Gerobak Ini Optimistis Jadi Anggota Dewan

Usai menolak gerobak, Basri Taher, calon anggota DPRD Kota Ambon saat membagikan kartu nama miliknya kepada salah seorang warga di kelurahan Waihaong Ambon, Selasa (25/3/2014).

AMBON, Basri Taher seorang tukang gerobak di Ambon yang maju sebagai calon anggota DPRD Kota Ambon mengaku optimistis mampu terpilih sebagai anggota DPRD, meski tak punya dana kampanye.

Ditemui di kawasan Waihaong, Selasa (25/3/2014), Basrti menuturkan langkahnya untuk maju sebagai anggota DPRD Kota Ambon.

“Saya ini maju karena disuruh oleh teman-teman seprofesi, pas waktu ditawari pengurus PKS saya langsung terima,” kata dia.

Basri mengungkapkan, karena minim biaya kapanye dia hanya bisa menyiapkan kartu nama dan tidak bisa membuat baliho, ataupun spanduk seperti untuk sosialisasi seperti yang dilakukan caleg lain.

“Harga baliho dan spanduk terlalu mahal, saya hanya bisa membuat kartu nama itupun dibantu oleh teman-teman,” akunya.

Demi meraih simpati masyarakat agar dapat memilihnya, Basri yang hanya lulusan SMA ini mengaku hanya mengandalkan silaturahim dengan warga. Meskipun demikian dia juga mengaku selalu menyisihkan uang hasil menarik gerobak untuk digunakan sebagai dana sosialisasi.

”Biasanya setiap hari saya bisa dapat Rp 50.000, dari pendapatan itu saya sisihkan Rp 20.000 untuk beli kopi dan rokok buat persiapan saat berkunjung ke rumah warga, itu saja,” ungkap Basri.

Selain dengan cara tersebut, saat beraktivitas sebagai tukang gerobak Basri tak lupa membawa serta kartu namanya untuk diberikan kepada warga.

Meski bermodal pas-pasan namun dia tak berkecil hati untuk bersaing dengan caleg lainnya. Menurutnya, dengan kesederhanaan dan apa adanya warga akan menilai dan memberikan suara kepadanya saat pencoblosan nanti.

“Saya sadar banyak caleg mengandalkan uang, namun bagi saya uang bukan segalanya, jadi saya tidak berkecil hati, saya percaya diri dengan kerja keras saya dapat terpilih nanti,” ujarnya.

Dia menceritakan pekerjaan sebagai tukang gerobak telah dilakoninya sejak tahun 1999 silam, namun pada tahun 2009, dia sempat berpindah profesi sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Ambon. Namun, saat ini dia kembali menekuni pekerjaannya kembali sebagai tukang gerobak.

“Semua itu tidak membuat saya harus malu. Kalau saya malu untuk apa saya harus bersedia menjadi caleg,” kata dia sambil senyum.

Dia berjanji jika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Ambon, dia akan memperjuangkan nasib teman-teman seprofesinya. Dia juga berjanji akan memperjuangkan nasib masyarakat miskin di Kota Ambon yang tidak diperhatikan pemerintah.

“Saya ini tak punya apa-apa jadi saya dapat merasakan apa yang dirasakan orang miskin. Kalau Tuhan berkehendak dan saya terpilih nanti saya akan memperjuangkan nasib teman-teman saya dan juga masyarakat miskin agar tidak lagi hidup susah seperti saat ini,” kata dia.(Rahmat Rahman Patty/Admin)

Sumber :http://regional.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar