Rabu, 05 Februari 2014

HIPMAPAS Keluhkan Asrama Tetap untuk Mahasiswa Papua Semarang




STUVOPA (Semarang)_Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Semarang (HIPMAPAS) mengeluhkan adanya Asrama Papua yang permanen. Hal ini mengingat segala aktivitas berasal dari sebuah tempat tinggal  yang tetap untuk mewadahi segala kegiatan di dalam maupun di luar. Selain itu juga untuk memperkokohkan hubungan persatuan antara mahasiswa  Papua yang berada di kota studi Semarang.

Ketua HIPMAPAS, Bery Boma mengaku, maraknya pemekaran di Papua menjadi salah satu penyakit dalam menggalang persatuan  di kalangan pelajar mahasiswa Semarang. Ini merupakan bagian juga dari tidak adanya asrama Papua yang tetap di kota studi Semarang, sehingga dirinya berharap pemerintah bisa menjawab proposal yang akan diajukan oleh HIPMAPAS melalui tim yang sudah dibentuk beberapa waktu yang lalu.
"Dulu kami pernah mengajukan proposal untuk pengadaan asrama Papua di kota studi Semarang tapi pemerintah belum pernah jawab, kami sudah membentuk tim untuk pengadaan asrama permanen ini jadi kami harap pemerintah bisa menjawab keluhan kami supaya semua kegiatan organisasi bisa berjalan dan aktivitas kuliah mahasiswa Papua di Semarang berjalan lancar. Berapa kota studi lain di pulau Jawa dan Sulawesi sudah memiliki asrama Papua, dengan jujur bahwa sementara di Semarang belum memiliki Asrama permanen maka Bapak Gubernur melihat kerinduan kami  kehadiran Honai” kata Boma kesal.
“Senada juga  dari Luis Tebai sebagai Ketua IPMANAPANDODE Semarang bahwa melihat pengalaman kami mahasiswa yang berasal dari Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai kota study Semarang di anaktrikan dari  keempat kabupaten tersebut, belum tau mungkin apakah di kota study semarang tidak ada mahasiswa asal kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai di Semarang?. Begitupun juga senada dari Mahasiswa yang berasal dari  kabupaten Intan Jaya, Tolikara, Wamena, Puncak Papua, Lani Jaya, Sorong, Merauke, Pegunungan bintang, Serui, Fakfak, Manakuari dan Mimika Kota study Semarang”. Kata Kesal oleh Seluruh Mahasiswa Papua Semarang
Tambahkan juga dilontarkan senioritas mahasiswa Papua Semarang, Dujan Kogoya, pembenahan yang dilakukan kelak agar roda organisasi ini berjalan secara efektif. Kami mahasiswa Papua satu tungku dan satu honai. Mungkin karena pemekaran kabupaten yang marak di Papua, tetapi harus bersatu membangun organisasi HIPMAPAS karena semua berasal dari satu pulau. Dujan juga akui organisasi masih eksis walaupun masih belum memiliki Asrama Papua yang tetap.

"Kami mahasiswa Papua Semarang bersatu jangan pernah terpisah mungkin karena adanya pemekaran kabupaten, provinsi yang membedakan tetapi satu dalam satu pulau kita bersama, kami mahasiswa Papua satu tungku dan satu honai. Kita akui walaupun belum ada asrama yang tetap untuk mahasiswa Papua selama ini tetapi organisasi HIPMAPAS berjalan lancar. Ini adalah suatu kemajuan," tutur Dujan Kogoya, mahasiswa pasca sarjana yang pernah menjabat sebagai ketua HIPMAPAS selama dua periode 2007-2009. 

Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: HIPMAPAS Keluhkan Asrama Tetap untuk Mahasiswa Papua Semarang
Ditulis Oleh: Ambrosius Yobee
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda

2 komentar:

  1. Mantap Kita tetap suarakan hal itu bersama2
    Kota Studi Malang Siap....

    BalasHapus
    Balasan
    1. OK...sepakat kota2 yang belum ada asrama Papua itu kitong sama2 pergi urus dan menyuarakan terus melalui media cetak, oline dan surat proposal maupun aksi damai di pemprop....?

      Hapus