Kamis, 20 Februari 2014

IPAMADO Se_Jawa dan Bali Mengadakan MUBES, Seminar dan Re_Organisasi dengan Sukses


Re_Organisasi, MUBES, Pelatihan dan Seminar menjadi topik inti Oganisasi IPMADO SEJABA
STUVOPA (SemarangIkatan Pelajar dan Mahasiswa  Dogiyai (IPMADO) Se_Jawa dan Bali (SE_JABA), buat Musyawarah Besar (MUBES) , SEMINAR, Re_Organisasi selama tiga hari mulai dari pada Jumat (14-16/02/2014). Kegiatan  dibuka secara resmi oleh Marius Goo, ketua IPMADO SE_JABA pukul 10.00 WIB, di Wisama Wardasih Ungaran Jawa tengah Semarang
Kegiatan Hari pertama adalah seminar  di dalam membahas tiga materi terpenting yakni Seminar tentang Kondisi Pelanggaran HAM di Lingkungan Papua( pematerinya Ibu Mayasari), Jurnalistik pematerinya Antonius Juang Saksono dan Raka wartawan dari Kompas Tribun Jawa Tengah Semarang sedangkan materi Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan   dibawakan oleh Rober Manaku. 

    Dalam pemebentukan kembali organisasi ini, guna menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan mahasiswa dan pelajar yang sedang menimbah ilmu di seantero jawa dan bali. karena ada pengalaman sebelumnya bahwa sering ada kota studi yang tidak pernah dapat uang tugas akhir (TA) dan pemondokan. sedangkan yang lain sering dapat, maka disinilah terjadinya ketidak adilan antara mahasiswa sendiri dengan pemerintahan. sesuai dengan topik thema, kelaknya agar dari tingkatan mahasiswa harus belajar baik bagaimana jujur, adil, bertanggungjawab; bukan hanya sekitar Dogiyai tetapi umumnya Meewodide serta lebih luas lagi seluruh papua; keluhnya salah satu senioritas Dogiyai, Ones Yobee yang juga pembentuk organisasi ini. 

Pada hari pertama berlangsung Seminar, yang di acungi topik Hak Asasi Manusia (HAM), dipandu oleh Ibu Mayasari yang telah lama terjun dalam dunia pembelaan (Pledoy) bagi yang lemah khususnya di Papua. keluhan ibu maya ini juga mengenai rawannya pelanggaran HAM di Papua, serta pengalaman dihalangi oleh Intelijensi Negara ketika di mencoba membela bagi yang lemah di Tanah Papua. 

Amat sadis dan kecewa juga saat itu pemantauan Internasional pembukaan kantor HAM yang pernah mencoba membukanya tetapi ditutup dan asetnya dibagikan kepada warga masyarakat karena minta ampunnya halangan besar demi kerja misi kemanusiaan di Papua. Kemudian disusul lagi penguasaan militer di Tanah Papua (Milyterisation), menjadi persoalan utama di Papua. Semoga kekawatiran menjadi nafkah sehari-hari karena takut di cap OPM, GPK dsb. serta kebanyakan sekolah di ajari oleh Militer dan mantan militer (Purnawirawan), menjadi masalah besar yang Ipmado pegang erat; harapnya. 

Materi kedua mengenai Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan yang di bawakan oleh Bapak Raobert Manaku, ini banyak menguraikan tekanannya pada kerja sama dan memberikan kepercayaa; memberikan pemahaman kepada yang belum pahami sebab setelah pahami andai saja dia mampu kerja lebih dari kita. 


Materi berikutnya, bagaimana tingkatkan Jurnalistik yang dipandu oleh wartawan Kompas, pertanyaan yang sering terlontar yakni apa kawan sekalian juga Jurnalist? tetapi kerja berat, karena menulis semua orang tahu tapi karena penulisan dengan meyakinkan orang para pembaca musti kita serius menulis. mereka berharap siapa dia yang hobinya menulis maka enaaknya jadi Jurnalist. karena pemateri juga pernah mengeluti jadi Jurnalist sejak kuliah bukan setelah selesai kuliah; ajaknya.

"Mahasiswa yang sedang belajar dan menempuh ilmu diseluruh Jawa dan Bali asalnya dari Kabupaten Dogiyai Pegunungan Tengah Papua, (Organisasi IPMADO SEJABA) mengadakan Pelatihan Jurnalistik, Seminar, Musyawarah Besar (MUBES), dan Reorganisasi. Dengan thema: PEMBENTUKAN KADE-KADER PEMIMPIN YANG JUJUR, ADIL, BERTANGGUNG JAWAB, MEWUJUDKAN DOGIYAI DOU ENAA. Harapannya ingin memperhatikan persoalan Daerah, diantara Mahasiswa, Meewodide hingga keseluruh Papua".
Materi ini diakhiri dengan permainan satu bambu kecil dibagikan kepada empat sampai lima orang untuk memikul bersama, sehingga penjelasan akhirnya pemateri menekankan seumpama ini cara berorganisasinya. bukan semua orang jadi pemimpin harus berikan arahan yang berikan arahan satu orang karena saat permainan berlangsung itu tidak ada komando yang jelas sehingga semuanya ingin berteriak dan memberikan arahan sehingga kerja organisasi tidak maksimal; tutupnya. 

Pada hari kedua, tepatnya 15/02/14 melangsungkan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sepanjang hari sampai malam merampungkan. yang mana kelaknya menjadi patokan dan Hukum bagi Organisasi IPMADO itu melangkah lebih maju lagi. 
Pada hari terakhir tepatnya 16/02/14 melangsungkan Re_Organisasi, semoga pada saat ini melalui pemilihan umum oleh semua anggota yang hadir ada dua mahasiswa yang jadi pecalon demi menggerakkan organisasi ini yakni, Bastian Tebai yang dari Yogyakarta (Jawa Tengah) dan Martinus Pigome dari Malang (Jawa Timur). Namun pilihan terakhir dan meraih suara terbanyak disini adalah Martinus Pigome, semoga usainya ini dilantik oleh pendeta Yulianus Anou S. Th. M. Mis harapannya pemimpin ini dapat membawa anggotanya kearah sesuai topik Thema diatas; Harapnya. 
Akhir, kata-kata dari katua terpilih Martinus berharap mulai sekarang mari kita hilangkan egoisme kota studi dan marga, kampung demi membangun dan kerja sama karena tanpa dukungan kawan-kawan tak bisa begitupun juga dengan tanpa ketua; Tutupnya. (Dimaiyepo Yobee).
Sumber : http://widiwiyai.blogspot.com/2014/02/ipamado-sejawa-bali-mengadakan-mubes.html



0 komentar:

Posting Komentar