STUVOPA (Semarang) Ikatan Pelajar
dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) Se_Jawa
dan Bali (SE_JABA), buat Musyawarah Besar (MUBES) , SEMINAR, Re_Organisasi
selama tiga hari mulai dari pada Jumat (14-16/02/2014). Kegiatan dibuka secara resmi oleh Marius Goo, ketua
IPMADO SE_JABA pukul 10.00 WIB, di Wisama Wardasih Ungaran Jawa tengah Semarang
Kegiatan Hari
pertama adalah seminar di dalam membahas
tiga materi terpenting yakni Seminar tentang Kondisi Pelanggaran HAM di
Lingkungan Papua( pematerinya Ibu Mayasari), Jurnalistik pematerinya Antonius
Juang Saksono dan Raka wartawan dari Kompas Tribun Jawa Tengah Semarang
sedangkan materi Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan dibawakan oleh Rober Manaku.
Dalam pemebentukan kembali organisasi ini,
guna menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan mahasiswa dan pelajar yang
sedang menimbah ilmu di seantero jawa dan bali. karena ada pengalaman
sebelumnya bahwa sering ada kota studi yang tidak pernah dapat uang tugas akhir
(TA) dan pemondokan. sedangkan yang lain sering dapat, maka disinilah
terjadinya ketidak adilan antara mahasiswa sendiri dengan pemerintahan. sesuai
dengan topik thema, kelaknya agar dari tingkatan mahasiswa harus belajar baik
bagaimana jujur, adil, bertanggungjawab; bukan hanya sekitar Dogiyai tetapi
umumnya Meewodide serta lebih luas lagi seluruh papua; keluhnya salah satu
senioritas Dogiyai, Ones Yobee yang juga pembentuk organisasi ini.
Pada hari pertama
berlangsung Seminar, yang di acungi topik Hak Asasi Manusia (HAM), dipandu oleh
Ibu Mayasari yang telah lama terjun dalam dunia pembelaan (Pledoy) bagi
yang lemah khususnya di Papua. keluhan ibu maya ini juga mengenai rawannya
pelanggaran HAM di Papua, serta pengalaman dihalangi oleh Intelijensi Negara
ketika di mencoba membela bagi yang lemah di Tanah Papua.
Amat sadis dan kecewa
juga saat itu pemantauan Internasional pembukaan kantor HAM yang pernah mencoba
membukanya tetapi ditutup dan asetnya dibagikan kepada warga masyarakat karena
minta ampunnya halangan besar demi kerja misi kemanusiaan di Papua. Kemudian
disusul lagi penguasaan militer di Tanah Papua (Milyterisation), menjadi
persoalan utama di Papua. Semoga kekawatiran menjadi nafkah sehari-hari karena
takut di cap OPM, GPK dsb. serta kebanyakan sekolah di ajari oleh Militer dan
mantan militer (Purnawirawan), menjadi masalah besar yang Ipmado pegang erat;
harapnya.
Materi kedua mengenai Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan yang di bawakan oleh Bapak Raobert Manaku, ini banyak
menguraikan tekanannya pada kerja sama dan memberikan kepercayaa; memberikan
pemahaman kepada yang belum pahami sebab setelah pahami andai saja dia mampu
kerja lebih dari kita.
Materi berikutnya,
bagaimana tingkatkan Jurnalistik yang dipandu oleh wartawan Kompas, pertanyaan
yang sering terlontar yakni apa kawan sekalian juga Jurnalist? tetapi kerja
berat, karena menulis semua orang tahu tapi karena penulisan dengan meyakinkan
orang para pembaca musti kita serius menulis. mereka berharap siapa dia yang
hobinya menulis maka enaaknya jadi Jurnalist. karena pemateri juga pernah
mengeluti jadi Jurnalist sejak kuliah bukan setelah selesai kuliah; ajaknya.
"Mahasiswa yang
sedang belajar dan menempuh ilmu diseluruh Jawa dan Bali asalnya dari Kabupaten
Dogiyai Pegunungan Tengah Papua, (Organisasi IPMADO SEJABA) mengadakan
Pelatihan Jurnalistik, Seminar, Musyawarah Besar (MUBES), dan Reorganisasi.
Dengan thema: PEMBENTUKAN KADE-KADER
PEMIMPIN YANG JUJUR, ADIL, BERTANGGUNG JAWAB, MEWUJUDKAN DOGIYAI DOU ENAA.
Harapannya ingin memperhatikan persoalan Daerah, diantara Mahasiswa, Meewodide
hingga keseluruh Papua".
Materi ini diakhiri
dengan permainan satu bambu kecil dibagikan kepada empat sampai lima orang
untuk memikul bersama, sehingga penjelasan akhirnya pemateri menekankan
seumpama ini cara berorganisasinya. bukan semua orang jadi pemimpin harus
berikan arahan yang berikan arahan satu orang karena saat permainan berlangsung
itu tidak ada komando yang jelas sehingga semuanya ingin berteriak dan
memberikan arahan sehingga kerja organisasi tidak maksimal; tutupnya.
Pada hari kedua,
tepatnya 15/02/14 melangsungkan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) sepanjang hari sampai malam merampungkan. yang mana kelaknya
menjadi patokan dan Hukum bagi Organisasi IPMADO itu melangkah lebih maju
lagi.
Pada hari terakhir
tepatnya 16/02/14 melangsungkan Re_Organisasi, semoga pada saat ini melalui
pemilihan umum oleh semua anggota yang hadir ada dua mahasiswa yang jadi
pecalon demi menggerakkan organisasi ini yakni, Bastian Tebai yang dari
Yogyakarta (Jawa Tengah) dan Martinus Pigome dari Malang (Jawa Timur). Namun
pilihan terakhir dan meraih suara terbanyak disini adalah Martinus Pigome,
semoga usainya ini dilantik oleh pendeta Yulianus Anou S. Th. M. Mis harapannya
pemimpin ini dapat membawa anggotanya kearah sesuai topik Thema diatas;
Harapnya.
Akhir, kata-kata dari
katua terpilih Martinus berharap mulai sekarang mari kita hilangkan egoisme
kota studi dan marga, kampung demi membangun dan kerja sama karena tanpa
dukungan kawan-kawan tak bisa begitupun juga dengan tanpa ketua; Tutupnya. (Dimaiyepo
Yobee).
Sumber : http://widiwiyai.blogspot.com/2014/02/ipamado-sejawa-bali-mengadakan-mubes.html
Sumber : http://widiwiyai.blogspot.com/2014/02/ipamado-sejawa-bali-mengadakan-mubes.html
0 komentar:
Posting Komentar