Ungaran, (14/2) Dalam rangka
meningkatkan kemampuan di bidang jurnalistik, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa
Kabupaten Dogiyai menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Bagaimana Peran
Mahasiswa dalam Dunia Jurnalistik”. Sebanyak 70 orang pelajar dan mahasiswa yang
tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) se-Jawa Bali
selama tiga hari dilatih dan bergabung pada acara Musyawarah Besar, Seminar dan
Reorganisasi IPMADO, bertempat di Wisma Langen Werdhasih jalan Kalimasada 1
Desa Lerep – Ungaran Barat Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Antonius Juang Saksono mantan Humas
Unika Soegijapranata, reporter majalah Berkat Gereja Katolik Katedral -
Keuskupan Agung Semarang dan Raka Ferari Pujangga Dewa reporter Harian Umum
Tribun Jateng sebagai pemateri pada pelatihan tersebut. Kepeminatan dari
peserta nampak saat pelatihan berlangsung; dengan banyaknya pertanyaan seputar
bagaimana meningkatkan keseriusan dan konsistensi untuk menghasilkan sebuah
berita ataupun artikel. Rata-rata peserta pernah menulis di luar tugas mata
kuliah sehari-hari, namun mereka terkendala dengan bahasa, penggapaian ide
serta ketidakmampuan untuk serius. Salah satu pertenyaan yang dilontarkan oleh
Ambrosius Yobee adalah bagaimana untuk menghilangkan kemalasan saat membuat
berita ataupun artikel karena habis pikiran?,katanya. Hal ini juga dialami oleh
setiap orang dalam berbagai hal, termasuk wartawan profesionalpun, namun
demikian bertumpu pada konsistensi sebaiknya kemalasan itu tidak boleh
berlangsung lama, harus segera kembali fokus untuk menyelesaikan tulisannya
saran pemateri.
Kedua
pemateri pada pelatihan tersebut, sengaja untuk memanfaatkan waktu yang ada
dengan padatan bahan latihan, meliputi : Sejarah Pers, Fungsi Pers, Berpikir
Kreatif dan Kreatif Berpikir, Mengembangkan Bakat Menulis, Teknik Wawancara, teknik
mengumpulkan fakta, menulis, dan mengedit untuk surat kabar, majalah, buletin,
termasuk Cyber journalism.
Dengan
metode pelatihan “berbagi Pengalaman Bersama”, maka peserta merasa tidak ragu
dan takut untuk mengungkapkan pengalamannya, karena pemateri dan peserta
sama-sama belajar. Hal inilah menjadi penekanan pada pelatihan, tersebut.
Mengapa? Karena pada dasarnya seorang jurnalis adalah seorang pembelajar yang
cepat dan baik. Selain itu juga ada target waktu berita harus segera dikirim ke
meja redaksi, untuk ditayangkan.
Menjelang
pelatihan berakhir terjalin hubungan yang akrab antara pemateri dan peserta,
untuk berkomunikasi lebih lanjut karena disadari pelatihan ini adalah awal dari
sebuah proses untuk menghasilkan calon pemimpin di masa depan, sebagaimana
terpampang pada tema dari musyawarah dan reorganisasi tersebut yaitu :
Membentuk Kader-kader yang Jujur, Adil dan Bertanggungjawab Demi Mewujudkan
Dogiyai Dou Enaa.
Sementara itu Sekretaris panitia Ibertus John Goo,
saat ditemui menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat berguna untuk membekali
peserta dalam mempersiapkan diri mereka sebelum terjun di masyarakat dan
memikirkan, mengembangkan serta memajukan Kabupaten Dogiyai pada khususnya dan
Papua serta Indonesia pada umumnya dimasa depan, saat berita ini diturunkan
acara musyawarah terserbut sedang berlangsung. Ayo
0 komentar:
Posting Komentar