Kamis, 20 Februari 2014

MAHASISWA DOGIYAI PAPUA Se-JAWA BALI BELAJAR JURNALISTIK


Ungaran, (14/2) Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang jurnalistik, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Dogiyai menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Bagaimana Peran Mahasiswa dalam Dunia Jurnalistik”. Sebanyak 70 orang pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) se-Jawa Bali selama tiga hari dilatih dan bergabung pada acara Musyawarah Besar, Seminar dan Reorganisasi IPMADO, bertempat di Wisma Langen Werdhasih jalan Kalimasada 1 Desa Lerep – Ungaran Barat Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Antonius Juang Saksono mantan Humas Unika Soegijapranata, reporter majalah Berkat Gereja Katolik Katedral - Keuskupan Agung Semarang dan Raka Ferari Pujangga Dewa reporter Harian Umum Tribun Jateng sebagai pemateri pada pelatihan tersebut. Kepeminatan dari peserta nampak saat pelatihan berlangsung; dengan banyaknya pertanyaan seputar bagaimana meningkatkan keseriusan dan konsistensi untuk menghasilkan sebuah berita ataupun artikel. Rata-rata peserta pernah menulis di luar tugas mata kuliah sehari-hari, namun mereka terkendala dengan bahasa, penggapaian ide serta ketidakmampuan untuk serius. Salah satu pertenyaan yang dilontarkan oleh Ambrosius Yobee adalah bagaimana untuk menghilangkan kemalasan saat membuat berita ataupun artikel karena habis pikiran?,katanya. Hal ini juga dialami oleh setiap orang dalam berbagai hal, termasuk wartawan profesionalpun, namun demikian bertumpu pada konsistensi sebaiknya kemalasan itu tidak boleh berlangsung lama, harus segera kembali fokus untuk menyelesaikan tulisannya saran  pemateri.

      Kedua pemateri pada pelatihan tersebut, sengaja untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan padatan bahan latihan, meliputi : Sejarah Pers, Fungsi Pers, Berpikir Kreatif dan Kreatif Berpikir, Mengembangkan Bakat Menulis, Teknik Wawancara, teknik mengumpulkan fakta, menulis, dan mengedit untuk surat kabar, majalah, buletin, termasuk Cyber journalism.

      Dengan metode pelatihan “berbagi Pengalaman Bersama”, maka peserta merasa tidak ragu dan takut untuk mengungkapkan pengalamannya, karena pemateri dan peserta sama-sama belajar. Hal inilah menjadi penekanan pada pelatihan, tersebut. Mengapa? Karena pada dasarnya seorang jurnalis adalah seorang pembelajar yang cepat dan baik. Selain itu juga ada target waktu berita harus segera dikirim ke meja redaksi, untuk ditayangkan.

      Menjelang pelatihan berakhir terjalin hubungan yang akrab antara pemateri dan peserta, untuk berkomunikasi lebih lanjut karena disadari pelatihan ini adalah awal dari sebuah proses untuk menghasilkan calon pemimpin di masa depan, sebagaimana terpampang pada tema dari musyawarah dan reorganisasi tersebut yaitu : Membentuk Kader-kader yang Jujur, Adil dan Bertanggungjawab Demi Mewujudkan Dogiyai Dou Enaa.

       Sementara itu Sekretaris panitia Ibertus John Goo, saat ditemui menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat berguna untuk membekali peserta dalam mempersiapkan diri mereka sebelum terjun di masyarakat dan memikirkan, mengembangkan serta memajukan Kabupaten Dogiyai pada khususnya dan Papua serta Indonesia pada umumnya dimasa depan, saat berita ini diturunkan acara musyawarah terserbut sedang berlangsung. Ayo


0 komentar:

Posting Komentar