Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Se-Jawa dan Bali (IPMADO Se-JABA) menggelar Musyawarah Besar (Mubes), Seminar dan Reorganisasi dengan sukses. Kegiatan yang digelar selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (14-16 Februari 2014) mengambil tema “Pembentukan kader-kader pemimpin yang jujur, adil dan bertanggung jawan demi mewujudkan Dogiyai Dou Enaa.” Kegiatan dibuka secara Marius Goo, Ketua IPMADO se-JABA, pada pukul 10.00 WIB, di Wisma Langen Werdasih, Semarang.
Kegiatan hari pertama adalah seminar yang membahas tiga materi penting, seperti seminar tentang kondisi pelanggaran HAM di lingkungan Papua dengan pemateri Ibu Mayasari. Materi lainnya, jurnalistik dengan pemateri Antonius Juang Saksono dan Raka yang merupakan wartawan Kompas Tribun Jawa Tengah, Semarang. Sedangkan materi manajemen organisasi dan kepemimpinan dibawakan Rober Manaku.
“Ketiga materi yang kami adakan sangat penting dalam menanggulangi keterbelakangan baik itu dikalangan organisasi maupun di kalangan masyarakat, lebih kususnya di Dogiyai dan pada umumnya Papua. Dengan demikian materi yang dibawakan oleh ketiga pemateri sangat mengharapkan untuk dikembangluaskan agar dapat mewujudkan Dogiyai Dou Enaa,” kata Nikolaus Wakei, mahasiswa UNIKA Soegijapranata, Semarang.
Kegiatan hari kedua digelar Mubes yang didalamnya membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/AR) dipandu oleh pimpinan sidang 1, Mikael Goo, pimpinan sidang 2 Ambrosius Yobee mengarahkan proses pembahasannya. Sedangkan notulen John Goo dan Markus Butu untuk melengkapi, menambahkan, mengurangi usulan-usalan dari peserta Mubes.
Kegiatan hari ketiga, IPMADO Se-JABA didiawali dengan ibadah ekaristi yang dipimpin Romo Fincen Pr. Saat ibadah berangsung seluruh umat atau jemaat memuji kebesaran Tuhan dengan suasana happy. Dalam ibadah tersebut yang menjadi pokok pembahasan yaitu “Beragama atau Beriman ?” Berdasarkan thema itu, Romo menjelaskan dalam homoli (khotbahnya) bahwa beriman adalah kepercayaan terhadap Allah Tritunggal dan ketangguhan batin atau dengan kata lain mempunyai ketetapan hati yang tertuju pada Yang Maha Kuasa. Sedangkan beragama yakni memeluk agama yang dianut atau penganutan agama.
Romo juga menyampaikan terhadap para umat bahwa yang dikatakan beriman dan beragama adalah dia yang mempunyai ketangguhan hati, ketetapan hati, mampuh mengatasi suasana baik itu senang maupun susah dan menganut agama sesuai dengan kepercayaannya.
“Dengan demikian apabila saudara saudari ingin menjadi hamba Tuhan jangan menjadi beriman jasa atau beragama saja tetapi, keduanya disejajarkan karena orang yang beriman belum tentu mengimani segala keimanannya dan juga orang yang beragama belum tentu beriman. Namun kalau keduanya sebanding maka, terpenuhilah keimanan maupun agamanya,“ tandasnya.
Di hari yang sama juga diadakan pemilihan badan pengurus harian baru BPH IPMADO Se-JABA periode 2014 hingga 2016. Dalam tahap pemilihan dua bakal calon yang diwakili dari berbeda kota studi yakni Topilus Bastian Tebai dari kota studi Yogyakarta sedangkan Mathinus Pigome dari kota studi Malang.
Pemilihan yang berlangsung dipimpin sidang oleh Mikael Goo dan didampingi oleh Delkianus Tebai serta badan formatur. Sedang yang menjadi penanya dalam tahap pemaparan visi dan misi yakni Ones Yobee sekaligus menjadi senioritas dan pendiri organisasi tersebut.
Seusai pemaparan visi dan misi Ones Yobee, mengajukan pertanyaan terhadap kedua bakal calon yang mana masing-masing mendapatkan dua buah pertanyaan dari keempat pertanyaan yang disediakan oleh Ones terhadap kedua bakal calon tersebut. Pertanyaan pertama yang diajukan Ones terhadap Topilus Bastian Tebai, apabila ada sekeluarga yang membuat kesalahan dalam birokrasi pemerintahan Kabupaten Dogiyai langkah apa yang anda lakukan terhadap kasus tersebut ?
Pertanyaan kedua, seketika program kerja harus dijalankan tetapi uang kasnya sangat minim langkah apa yang anda akan ambil untuk mengatasi situasi itu untuk mencapai pada program kerja atau tujuan organisasi ?
Dalam dua pertanyaan yang berbeda ini Topilus menjelaskan bahwa yang utama adalah mengadakan diskusi bersama anggota IPMADO Se-JABA. Diskusi ini bertujuan mencari solusi terbaik agar di birokrasi pemerintah maupun di kalangan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan pertanyaan pertama yang diajukan oleh Ones terhadap Marthinus Pigome, seketik dikritik pahit dari anggota karena ada masalah apakah anda tidak menjalankan tugas sebagai ketua atau tetap menjalankan tugas dan langkah apa yang anda akan ambil ? Pertanyaan berikutnya, apabila saudara terpilih menjadi Ketua IPMADO Se-JABA langkah apa yang akan anda ambil untuk menyampaikan visi misi dan program kerja kepada seluruh anggota se-Jawa dan Bali ?
Dari dua pertanyaan yang berbeda ini Marthinus Menjelaskan bahwa karena teman-teman yang mempercayakan dirinya untuk memimpin organisasi ini maka apa pun yang terjadi dalam organisasi ini siap menerima sorotan dari dalam organisani maupun dari luar organisasi. Dan langkah yang diambil yakni mengirim visi misi dan program kerja melalui via email, facebook dan melalui kantor pos atau titipan kilat (Tiki) terdekat dan lainnya.
Tahap pemilihan ini diawali dengan pembagian kertas dengan tujuan memberikan suara sesuai dengan hati nurani. Saat terima kertas tersebut semua anggota menerima dengan antusias. Dengan demikian tahap pemungutan suara telah berakhir dengan sukses.
Badan formatur mempercayakan Ones dan Veneranda Mote menjadi penghitung suara sekaligus menjadi saksi dari kedua bakal calon. Kini saatnya untuk memulai perhitungan suara yang terdiri dari 77 suara yang berhak memilih dan memberikan suaranya dengan hati nurani terhadap kedua bakal calon tersebut. Dalam perhitungan suara kedua bakal calon bersaing memperoleh suara.
Perolehan suara dari kedua bela pihak, Topilus Bastian Tebai memperoleh 32 suara sedangkan Marthinus Pigome memperoleh 41 suara. Dan dalam perhitungan suara juga banyak perdebatan yang terjadi. Akibat dari debatan yang berlangsung mengakibatkan kesalahan dalam menuliskan nama para bakal calon akhirnya 5 suara dinyatakan golput (hangus).
Dengan demikian perhitungan suara diungguli Marthinus Pigome. Dan Marthinus Pigome terpilih sebagai ketua Badan Pengurus Harian Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai se-Jawa dan Bali periode 2014 sampai dengan 2016 mendatang.
Setelah memastikan Pigome terpilih menjadi ketua IPMADO se-JABA, langsung dilantik oleh pendeta Evalin Yulianus Anouw, S.Th, M.Mis. Seusai dilantik ketua terpilih para pemimpin sidang memberi kesempatan untuk membawakan sambutan.
Dalam sambutannya Mathinus menghimbau kepada seluruh anggota IPMADO SE-JABA bahwa dirinya sebagai ketua terpilih memohon kepada seluruh anggota ikatan ikut mendukung dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Serta dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program kerja demi mewujudkan Dogiyai Dou Enaa. Karena manusia hidup di muka bumi ini memerlukan orang lain.
Ketua terpilih menegaskan kepada seluruh anggota IMADO SE-JABA, jangan dipilah-pilahkan atau jangan menaruh perasaan gengsi kota studi terhadap teman yang beda kota studi. Karena kita adalah generasi perubah di masa mendatang lebih khususnya Dogiyai dan pada umumnya Papua. (ist)
Sumber:http://www.papuaposnabire.com/index.php/kabar-dari-papua-tengah/21-dogiyai/706-ipmado-se-jaba-gelar-mubes-seminar-dan-reorganisasi
0 komentar:
Posting Komentar