Selasa, 18 Maret 2014

Paus Fransiskus diundang untuk pidato dalam Kongres AS



Paus Fransiskus telah diundang oleh Ketua DPR Amerika Serikat  (AS) John Boehner untuk berbicara pada sebuah sesi bersama dari Kongres AS.

Boehner membuat undangan resmi kemarin dalam sebuah surat kepada Vatikan – pada peringatan satu tahun kepausannya – mengatakan Bapa Suci memiliki “hati yang membangkitkan setiap benua.”
“Paus Fransiskus telah menginspirasi jutaan orang Amerika melalui cara pelayanan pastoral dan kepemimpinannya, yang menantang semua orang untuk menjalani kehidupan penuh sukacita, pengampunan, solidaritas, dan pelayanan yang rendah hati,” tulis Boehner.

“Seruan tak kenal lelah untuk melindungi yang paling rentan di antara kita – mereka yang sakit, kurang beruntung, pengangguran, miskin – telah membangkitkan hati di setiap benua.”
Boehner, seorang Katolik, mengatakan pesan Bapa Suci “menantang orang-orang dari semua agama, ideologi dan partai politik.”

Sejak Paulus VI melakukan kunjungan kepausannya yang pertama ke AS tahun 1965, tiga paus telah datang ke AS. Paus Yohanes Paulus II, yang datang ke AS tujuh kali, mengunjungi presiden AS dari Jimmy Carter hingga Bill Clinton.

Paus telah mengunjungi PBB empat kali, tapi belum ada satu Paus pun yang berbicara di DPR dan Senat pada sesi bersama.

Pemimpin Minoritas di DPR Nancy Pelosi, juga seorang Katolik, berbicara terkait undangan tersebut.
“Entah terinspirasi oleh St. Fransiskus dari Assisi, yang peduli untuk semua ciptaan Tuhan, atau St. Yosef, pelindung Gereja,” kata Pelosi, “Paus Fransiskus telah menghidupkan nilai-nilai dan menegakkan janjinya untuk menjadi kekuatan moral, untuk melindungi orang miskin dan yang membutuhkan, melayani orang yang kurang beruntung, dan mempromosikan cinta dan pengertian antara agama dan negara.”

Para pejabat Kongres mengatakan kepada ABC News bahwa mereka tidak tahu apakah Paus Fransiskus akan menerima undangan untuk mengunjungi Washington. Ini adalah undangan terbuka.

“Ajaran sosial-nya, berakar pada sukacita Injil, yang telah mendorong refleksi dan dialog yang kuat di kalangan orang-orang dari semua ideologi dan pandangan agama di Amerika Serikat dan di seluruh dunia yang cepat berubah, terutama di antara mereka yang memperjuangkan martabat manusia, kebebasan, dan keadilan sosial,” tambah Boehner. (Admin)

Sumber: http://indonesia.ucanews.com

0 komentar:

Posting Komentar