Tolong saya jangan disakiti,
jangan diinjak dan jangan ditambah lagi kebusukkannya. Kalau kamu manusia beri
saya obat yang baik supaya saya lekas sembuh. Kalau kamu masih lagi ingin
tambah Pemekaran Propinsi, Kabupaten dan Distrik baru maka pertanyaannya adalah saya Propinsi, Kabupaten, Distrik
yang lama sudah diberi obat belum, atau masih sakit tetapi harus paksa urus pemekaran yang baru. Pesan Tanah dan alam Papua tolong yang ada dibenahi dulu
bersama-sama, jauhi egois masing-masing satukan tekad untuk membenahi dan
membangun tanah Papua.
Pesan kepada oknum orang Papua yang kalah bertanding "gagal menjadi Bupati". Saya "TANAH PAPUA" mau supaya yang kalah menerima kekalahannya dan beri selamat kepada pemenang. Jangan money politic pada saat calon agar bisa dengan mudah menerima menang dan kalah, akan tetapi kalau bermain uang dengan cara meminjam sana meminjam sini maka jadinya tidak mau mengakui kemenangan maunya mencari jalan pintas memamfaatkan ketidakpastian hukum, akibatnya kacau.
Karena merasa punya banyak masalah padanya maka tentu 1001 cara pasti dicoba dengan tujuan setelah jadi Bupati semua masalah peminjaman menjadi mudah. Ada yang memberikan jabatan, dan yang lain memberikan proyek atau mengembalikan uangnya sesuai kesepakatan. Penyakit ini membuat Papua tidak change sama sekali
Bila peluan ketidakpastian hukum yang dipakai pun tidak menang maka jalan satu-satunya adalah mempengaruhi dan mengajak pendukungnya untuk mengurus pemekaran Baru kemudian meminta dan mendesak pemeritah pusat untuk segera direalisasikan.
Sayangnya kebanyakan rakyat Papua tidak paham dengan persoalan seperti ini sehingga kita pastikan rakyat orang Papua tidak salah dalam hal ini, yang salah adalah oknum-oknum itu yang tadi mempegarui masyarakat.
Tolong rakyat Papua jangan terlalu percaya dengan orang-orang jahat itu. Sebab ketika mereka jadi pejabat tau Bupati misalnya, mereka tidak akan pikirkan saya dan Anda "RAKYAT" lagi, yang nantinya mereka pikir adalah HARTA , KESDUDUKAN/JABATAN DAN WANITA.
Kira-kita
begitu pesannya dan Thank You
Penulis : YANCE GERPAN GOBAY
Jurusan Hukum Mahasiswa Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang
0 komentar:
Posting Komentar