This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Aspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aspirasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Mei 2014

KOALISI MAHASISWA PAPUA ANTI MILITERISME MENYIKAPI KASUS BERDARAH DOGIYAI PAPUA


Pada Hari Kamis, 14/05/2014 Mahasiswa Papua Semarang menyikapi terkait penembakan yang terjadi dikabupaten Dogiyai-Papua dengan mengadakan aksi damai.
Aksi damai yang dilaksanakan oleh mahasisiwa Papua Semarang berawal dari peristiwa ironis yang terjadi di kabupaten Dogiyai-Papua yang menewaskan dua orang di tabrak oleh Truck dan di susul dengan penembakan secara tidak adil terhadap tiga orang warga sipil. Pada peristiwa ironis yang terjadi di Dogiyai telah menewaskan dua warga sipil yang dapat di tabrak oleh Sebuah Truck diantaranya, Yunce Kegakoto dan Yohanes Anouw sedangkan tiga warga sipil yang ditembak oleh pihak Brimob diantaranya Yulius Anouw, Antho Edowai dan Gayus Auwe.
Dengan melihatnya peristiwa tersebut Mahasiswa Papua Semarang telah mengelenggarakan aksi damai yang di pimpin oleh ketua koordinator lapangan Yance Iyai dan beberapa senioritas yang berdomisili di Semarang. Aksi damai ini dapat di hadiri berbagai Mahasiswa Papua Semarang dengan jumlah masa aksinya 30 orang. Aksi ini, dapat star dari depan Universitas Diponegoro Semarang kemudian seluruh Mahasiswa Papua yang ikut berpartisipasi dalam aksi ini menuju bundaran simpan lima sambil orasi hingga titik akhir di depan POLDA Jawa Tengah Semarang. Dalam aksi tersebut yang menjadi juru bicara adalah Bernardo Boma
Dalam sela-sela aksi yang sedang berlangsung, salah satu orator mengajak terhadap seluruh mahasiswa Papua yang ikut berpartisipasi dalam aksi damai ini bahwa kita jangan terlena dengan masalah-masalah yang terjadi di Papua tetapi kita harus bangkit dan lawan terhadap terorisme yang terjadi di Papua dan juga kita harus menjadi anti militerisme. Dengan demikian melalui berbagai penyuaraan yang selalu di laksanakan di seluruh Indonesia dapat membuahkan hasil yang memuaskan dan bangsa Melanesia atau Bangsa Papua dapat mementukan masipnya sendiri diatas tanah leluhurnya.
Aksi damai ini dapat berakhir di depan POLDA Jawa Tengah, setibanya di depan POLDA orator-orator dapat berorasi tentang Pelanggaran HAM yang terjadi di Papua salah satunya adalah Peristiwa Ironis yang terjadi di Dagiyai pada tanggal 06 Mei 2014 yang silam. Setelah semua orasinya berakhir, Yance Iyai sebangai Koordinator aksi damai dapat menyampaikan pernyataan sikap sebagai tuntutan menyikapi peristiwa penembakan yang terjadi terhadap warga sipil kabupaten Dogiyai-Papua sebangai berikut:
  1. Negara Bertanggung Jawab Atas Penembakan tiga warga sipil di Dogiyai,Papua
  2. Pecat secara tidak terhormat dan adili Pelaku Penembak (Brimob) Yang Menembak tiga warga sipil di Dogiyai
  3. Adili Pelaku Penambrak (Sopir) Yang menewaskan dua warga sipil didogiyai, Sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini.
  4. Kapolri Segera Copot Jabatan Kapolda Papua,Kapolres Nabire dan Kapolsek Dogiyai Yang tidak menjalan sesuai tugas dan tanggung jawab Konstitusi Polri
  5. Bupati Kabupaten Dogiyai, Kapolda Papua dan Kapolres Nabire Kapolda Papua Segera tarik pos Brimob dari Kabupaten Dogiyai
  6. Stop Pendekatan Militerisme dalam Penyelesaian Masalah Papua.
Pernyataan sikap tersebut dapat di terima oleh SUDIRMAN sebagai KABAG Umum mewakili KAPOLDA Jawa Tengah. Pernyataan sikap tersebut Beliau mengaku bersedia meneruskan kepada pihak yang terkait, sepertinya KAPOLDA, Presiden dan KAPOLRI berserta jajarannya. (Nikolaus Wakei)



Selasa, 25 Maret 2014

STOP PAKSA BANGSA PAPUA BARAT MENJADI BAGIAN DARI INDONESIA

Spanduk Nasional AMP
Sejarah Papua yang melekat pada jati diri yang diajarkan secara alamia secara turun-temurun setiap insan bangsa papua yang telah  melahirkan  perlawanan secara bergerilya di hutan rimba Papua sampai perlawanan lewat gerakan  di kota serta para diplomat luar negeri, dari sekian perlawan ini telah terbentuk dan menjadi karakter setiap individu bangsa  papua dimana pun kami berada baik diluar tanah Papua dan pada khususnya ditanah Papua, untuk harus melawan  dari segala macam bentuk penindasan kekerasan di seluruh tanah Papua,yang ingin  merdeka bebas dan lepas  dari cengkraman Negara Indonesia.
 
1 Mei 1963 kolonialis Indonesia mencaplok Papua secara paksa dengan dasar yang sangat tidak jelas Papua menjadi daerah sangketa antara Belanda dan Indonesia kemudian pada tanggal 15 agusstus 1962 di sepakati lewat agenda majelis umum PBB dibuatlah  Perjajian New york   Agreement yang dilaksanakan lewat sandiwara politik beberapa pihak saja di antaranya  yang sama sekali  tidak melibatkan satupun rakyat papua pada saat itu,dan  ini benar-benar hanya kepentingan ekonomi politik,sehingga pada puncaknya rakyat papua di korbankan, pengesahan  dan dimuat dalam  resolusi PBB 2504 yang berbunyi Act of Free Choice dalam artian  pernyataan bebas memilih yang cacat hukum dan moral atau satu orang satu suara ini pun diartikan oleh Indonesia sebagai Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera 1969
Upaya-upaya yang dilakukan oleh negara indonesia lewat berbagai pruduk  program seperti otonomi khusus ,UP4B, dan otonomi plus yang diberikan kepada rakyat papua  ini hanya ibarat gula-gula manis paket progam tersebut ini yang kemudian akan mengakibat kan bangsa papua akan mengalami tanda-tanda kepunahaan
Disisi lain jelas bahwa  upaya yang di seting sedemikian rupa oleh elit-elit politik lokal maupun elit-elit dijakarta yang sebagai pusat pemerintahan  ini hanya meredam perjuangan Bangsa Papua Barat  yang kemudian memaksa rakyat Papua menjadi bagian dari negara Indonesia yang secara nyata dan sadartidak sadar rakyat papua pun hilang lenyap dari tanah leluhur Papua barat.
Sebagai contoh dari tulisan ini yang saya naikan adalah negara Indonesia sedang mengindonesiakan Bangsa papua lewat program  pemilihan umun atau PEMILU 2014 dengan nama lain disebut dengan pesta demokrasi yang sebentar lagi akan di gelar ,sadar tidak sadar seantero orang papua telah memainkan peran ini bahkan ada yang mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  daerah,propinsi dan bahkan dijakarta pusat,inilah yang secara pribadi saya lontarkan ke publik,agar rakyat papua yang selama bertahun-tahun dijajah dari berbagai aspek
Saat ini  dan detik ini juga kami  harus sadar dari kesadaran palsu yang selama ini masih teripnotis oleh bangsa ini, selanjutnya yang telah sadar tolong beritahukan ke rakyat papua yang lainnya agar PEMILU 2014 kali ini kita BOIKOT secara serentak dari orong samapi dengan Merauke ingat bukan GOLPUT tapi BOIKOT. (Admin)
 

Jumat, 21 Maret 2014

RAKYAT PAPUA EKSIS DI BARA POLITIK KEPARTAIAN; KEMERDEKAAN PAPUA BARAT BUNGKAM

 By : Agusmote Papua'ns
Era transmisi antara politik Kemerdekaan Papua Barat dan politik penjajahan negara colonial Indonesia semakin ricuh bungkam kambing hitamkan di era pro actions teknologi liberal.
Hal ini suatu problema yang perlu memecahkan masalah antar sesama bangsa dan antar sesama negara; karena mempunyai sejarah yang bungkam tumpah tindih politik ke politik adu domba berlanjut.

Namun Rakyat papua Eksis dengan politik kepartaian kampanye negara colonial Indonesia mencalonkan diri DPRI, DPRPRO, DPRD, PILPRES semakin rame kompanye di pelosok pulau papua yang begitu membawa atribut sesuai 34 partaian Indonesia. Adalah tawaran projek politik oleh negara Indonesia ke rakyat papua barat sistem “siapa berani siapa bisa” dalam pemilihan dan lobi. Sebagai bagian dari projector politik adu domba antar politik perjuangan kemerdekaan dan politik penjajah, diartikan politik antar negara mempunyai sejarah tahun kemerdekaan 1961 Nieu Guinea papua barat lawan 1945 indonesia.

“Semua politik partai rebutan dewan sebagai bagian dari persiapan diri menjadi perwakilan rakyat yang memenuhi syarat pada pemekaran-pemekaran propingsi dan kabupaten baru yang sedang menampungkan atas kekurangan tenaga kerja dan pro kontra dalam pencapaian, atas desakan pusat Jakarta koloni”

Semua pencalonan pada setiap partai “siapa bisa siapa berani” adalah salah satu bagian dari factor efek baik dan buruk dalam sistematika kehidupan rakyat pribumi papua barat. Efek buruk sudah mencapai puncak atas gengsinya jadi DPR sebagai salah satu rudal antar sesama kemanusiaan murni. Efek baik hanya sepele nama DPR dalamnya sudah terkandas dengan tekanan-tekanan gengsi politik kemenangan pemilihan.

Projector politik negara Kolonial Indonesia ke negara papua barat sistematikanya; adalah politik penjajahan liberal yang di permainkan oleh negara Indonesia koloni Jakarta semakin membara diantara rakyat papua.

Rakyat papua siap eksis semua politik penjajhan negara colonial Indonesia, karena semua politik penjajahan mengantarkan ke negara republic papua barat akan tercapai di muka dunia. Rakyat papua bungkam rame-rame kompanye politik begitu terkesan dengan pawai-pawai liberal partai dengan di penuhi ketentuan.

Walaupun rakyat papua eksis politik kepartaiaan, perjuangan Politik kemerdekaan papua barat lebih dari politik itu tidak lama akan tiba diatas tanah papua barat untuk menhapuskan dan geserkan negara colonial Indonesia .

Maka kompanye perjuangan kemerdekaan papua barat perlu dengan semangat situasikan sesuai dengan kompanye-kompanye politik partai colonial Indonesia.

Eksis Kompanye partai politik colonial hanya simbolitaskan; kompanye hati dan pikiran kebangkitan merdeka kebebasan bangsa dan negara republic papua barat 1961 karena berangkat dari dara daging, rambut kriting, kulit hitam, dan pulau, tanah, alam dan udara geografis papua Melanesia )
SETELAH papua barat merdeka menjadi DPR akan kaya raya, kalah dari DPR colonial Indonesia)*
LAWAN dari pena sosialisasikan tekno network

 Sumber : Facebook , Agus Mote

MAHASISWA/I ASAL DEIYAI SEDANG MENUNTUT KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN DEIYAI TENTANG PEMBANGUNAN ASRAMA

  
Mahasiswa--Mahasiswi asal kabupaten Deiyai mengeluh kepada pemerintah kabupaten Deiyai, mengingat tempat tinggalnya yang merasa terkesan di tanah rantau jauh dari orang tua. Menuntut sesuai dengan pemerintah menjalankan dan menurunkan dana-dana pendidikan baik sewa kontrakan, akhir studi dan paling khusus adalah asrama permanen yang telah projector pertengahan tinggal begitu berantakan.

Rangkuman semua tuntutan untuk perlunya melihat asrama permanen dimana pemerintah kabupaten deiyai membangun di setiap kota studi segera turun tangan melihat perkembangan membangun asrama permanen sampai dimana. Dari setiap kota studi mengeluhnya bahwa telah di kumpulkan beberapa tuntutan tentang asrama permanen sedang pertengahan program berlanjutan dari bupati Karateker Basilius Badi yang lalu, perlu di tindak lanjuti. 

Kini beberap kota studi yang ada menuntut mengeluh kepada pemerintah kabupaten deiyai definitif perlu di lanjutkan program karateker biar program itu lebih lancar berjalan sebagai bagian dari program pembangunan di bidang pendidikan dari pemerintahan deiyai. 

Beberapa kota studi yang sedang menunggu menuntut dan mengeluh perlu program lanjutkan adalah;
====>> Asrama permanen yang telah bangun di kota studi nabire 12x24 dua tinggkat dengan 24 kamar, belum ada lunaskan pembayaran tanah penempatan dan juga tukang-tukang, akhirnya asarama itu di tutup paku oleh pemilik tanah, atas janji akan di bayar itu;

===>> Asrama permanen di kota studi jayapura sedang membangun hanya kerangka dasar pondasi saja, di biarkan proyek itu di tinggalkan begitu saja karena kurangnya control dari pemerintah deiyai. Maka mahasiswa/I sekota studi jayapura menuntut dan mengeluh segera turun tangan dapat di lanjutkan proyek pembangunan asrama permanen;

===>> Asrama permanen di kota studi makasar sedang membangun dasar pondasi dan kerangka saja berdiri, di tinggalkan begitu saja tukang baku bubar karena kurangnya control pemerinntah kabupaten deiyai. Maka mahasiswa/I sekota studi makasar menuntut pemerintah Deiyai segera turun tangan untuk melanjutkan proyek pembangunan asrama permanen;

===>>Mahasiswa/I kota studi lain juga menuntut dana sewa kontrakan untuk tempat tinggal mereka seperti kota studi Surabaya yang sedang terkenan air tempat tinggal mereka di kota studi Surabaya. Mereka mengeluh pemerintah kabupaten deiyai untuk masalah ini harus tangani kirimkan dana untuk membiayai dana kontrakan sesuai biaya sewa. Selain itu (Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Malang, Manado, Grontalo, Sorong, Merauke, Timika) di perlukan mahasiswa/I Deiyai yang ada. 

Pembangunan asrama permanen perlu di lanjutkan karena manusia harus sekolah sambil menginap rumah asrama yang baik. Sebagai bagian dari pembangunan SDM mempersiapkan generasi pemimpin daerah masa depan. 

Saya Agus mote sebagai senior menuntut, bahwa pemerintah daerah kabupaten Deiyai segera turun tangan atas masalah pembangunan asrama permanen dan dana akhir studi segera turun tangan dari bagian program pembangunan pendidikan.

“Mahasiswa siap menunggu kedatangan pemerintah kabupaten Deiyai atau Bupati Definitif”

By : Agus Mote
 “kaderkan bangun generasi daerah tanpa pandang”

Rabu, 19 Maret 2014

Benny Wenda Serukan Boikot Pemilu Di Papua

 
Benny Wenda (Doc:KNPBNews)
London, KNPBnews – Seruan berikut dikeluarkan oleh pemimpin Papua Merdeka, Benny Wenda di London  agar rakyat West Papua memboikot pemilu kolonial Indonesia di Papua. Sumber resmi situs www.freewestpapua.org.
 
KAMI TIDAK AKAN MEMILIH !
Pada tahun 2014 Republik Indonesia akan mencoba untuk mengadakan pemilihan di Papua Barat. Kami masyarakat Papua menolak untuk memilih di pemilu ini. Mengapa ?
Hari ini secara ilegal Papua Barat diduduki oleh Indonesia. Kami memiliki hak untuk kemerdekaan. Kami akan memberikan suara dalam referendum yang benar pada penentuan nasib sendiri. Tapi kami tidak akan memilih dalam pemilu disaat pendudukan brutal di Indonesia diatas tanah kami terus berlangsung.
Pada tahun 1963 Indonesia menginvasi negara kita dan rakyat kita diteror. Selama lebih dari 50 tahun Indonesia telah menyiksa dan membunuh kami. Militer Indonesia telah menewaskan lebih dari 500.000 Papua pria, wanita dan anak-anak. Selama lebih dari 50 tahun Kami telah mati untuk kebebas kita.
Pada tahun 1969, Indonesia mengancam 1024 dari tetua suku kami dengan penyiksaan dan kematian jika mereka tidak mengatakan mereka ingin Papua Barat menjadi bagian dari Indonesia. Kekuasaan Indonesia atas Papua Barat semata-mata didasarkan pada iven ini – persetujuan takut kurang dari 1% dari populasi orang dewasa. Indonesia tidak memiliki hak untuk berada di Papua Barat. Indonesia tidak memiliki hak untuk mengadakan pemilihan apapun di tanah kami.
Saya menyeruhkan untuk masyarakat saya di seluruh pelosok, dari pantai ke gunung, dari pulau ke pulau. Mari kita tetap kuat dan bersatu. Jangan memilih!
Saya meminta semua Organisasi politik Papua untuk berbicara dengan orang-orang kami dan memberitahu mereka kebenaran. Jangan biarkan mereka ditipu Indonesia.
Saudari terkasih dan saudara-saudara, orang tua saya tercinta,  dunia sedang berdiri untuk air mata dan penderitaan kita. Anggota-anggota Parlemen di seluruh dunia sedang melobi Pemerintah mereka untuk menghormati hak kami untuk menentukan nasib sendiri.
Saya dan orang-orang Papua Barat terus menyeruhkan bagi masyarakat internasional untuk kebebasan dan keadilan. Kami adalah orang-orang yang damai. Kami memiliki martabat dan hak untuk hidup. Berapa banyak dari kita harus dibunuh sebelum anda akan bertindak?
Silahkan mendengar seruan kami :
i) Papua Barat secara ilegal diduduki oleh Indonesia: Indonesia Segera kami meminta untuk meninggalkan tanah kami;
ii) Kami meminta PBB untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menggantikan militer Indonesia di Papua Barat;
iii) Kami meminta masyarakat internasional, dan terutama Amerika Serikat dan Belanda yang keduanya memainkan bagian penting dalam Membiarkan pendudukan Indonesia, bertindak untuk mengembalikan kebebasan kami dan menghormati hak-hak kami sebagai manusia, termasuk hak-hak kami untuk sumber daya alam. Kami adalah orang-orang yang harus anda berurusan dengan kami, bukan pemerintah dan militer Indonesia.
iv ) Kami meminta PBB untuk mengadakan referendum sejati antara masyarakat Papua dan biarkan kami memutuskan untuk sekali dan selamanya apakah kami menginginkan kebebasan atau pemerintahan Indonesia.
Kami, orang-orang Papua, memiliki hak untuk kebebasan. Kami adalah koloni Belanda. Kami memiliki hak untuk merdeka dari Belanda. Tapi itu tidak terjadi. Satu juta masyarakat adat di Netherland New Guinea apakah ditukar seperti manik-manik oleh Amerika Serikat sebagai imbalan atas dukungan dan akses ke kekayaan besar kami tentang sumber daya alam Indonesia. PBB memberi Indonesia dan mengkhianati kami dan Tanggung Jawab atas kemerdekaan kami. Kami masih menunggu untuk menggunakan hak kami untuk menentukan nasib sendiri.
Jika Anda ingin orang-orang Papua untuk memilih – berikan kami referendum pada kebebasan kami. Kemudian kita akan memilih ! (Admin)
 
Benny Wenda
Pemimpin Kemerdekaan Papua Barat Kemerdekaan dari pengasingan Inggris


Sumber : www.knpbnews.com

Selasa, 18 Maret 2014

MAHASISWA MENDESAK PEMERINTAH SEGERA MENCARI SOLUSI UNTUK MENGAKHIRI KONFLIK DI TIMIKA


STAVO (YOGYAKARTA) Perang telah suku yang terjadi pada 4  Maret lalu, menyebabkan warga menderita dan berjatuhan  kematian 7 orang, sementara 300 lainnya telah meninggalkan luka-luka. Selain itu, enam rumah dan mesin berat dihancurkan oleh massa.

Masalah sengkata tanah sudah diselesaikan dengan damai namun, pada 4 Maret kembli memicu sampai saat ini belum ada titik temunya. Ha ini telah menandakan bahwa ada pihak tertentu yang sengaja dimainkan demi kepentingan tertentu. 

Mahasiswa juga kembali nilai bahwa, semua masalah yang terjadi di Papua baik itu terjadi antara masyarakat Papua dengan masyarakat Papua sendiri atau antara masyarakat Papua dengan pendatang maupun masyarakat dengan keamanan adalah bagian dari proyek yang sistemik. Mengapa demikian? Karena fakta telah mengatakan dengan jelas bahwa, ada orang atau sekelompok  tertentu yang segaja menciptakan konflik melalui masyarakat untuk mendapatkan kepentingan tertentu. 

Setelah diciptakan konflik, apakah keamanan gabungan TNI/POLRI hanya turun di lapangan begitu saja tanpa ada dana keamanan? Saya tidak tahu berapa dan yang habis dengan alasan keamanan. Setelah terjadi konflik, berapa banyak orang Papua yang datang di kantor pemerintahan untuk minta dana perdamaian? Tentu dana dicairkan tetapi berapa yang sampai di masyarakat. Hanya sisa yang dapat tetapi sebagian besar disisipkan kepentingan pribadi. 

Dengan melihat kenyataan seperti itu, mahasiswa dengan tegas mengatakan bahwa konflik di Papua adalah segaja diciptakan bagian dari proyek atau sumber uang bagi sekelompok orang yang bermain dilayar belakang.

Bentrok di Timika yang menewaskan 7 orang, sementara  300 lainya luka-luka adalah bagian dari praktek konflik sistemik. Dan hal ini bisa dilihat dari peran keamanan dan pemerintah yang sampai saat ini belum juga diatasi selesai. Mahasiswa menilai, segaja dibiarkan masyarakat untuk saling konflik sampai saling menewaskan. 

Oleh sebab itu, mahasiswa meminta, pemerintah segera mengumpulkan kepala suku dari kedua suku tersebut, menghadirkan lembaga adat, pihak keamanan, LMS, LMA yang ada demi mencari solusi. Itu adalah solusi yang cepat untuk menyelesaikan masalah. Kalau hanya polisi gabungan TNI/POLRI yang diturunkan, mahasiswa menjadi pertanyaan besar bahwa apa yang akan terjadi di lapangan sana?. 

Pastor Neles Tebay, kordinator jaringan damia Papua, juga mendesak pemerintah daerah untuk secara aktif mencari solusi untuk mengakhiri bentrokan komunal berkepanjangan. Pemerintah harus proaktif dalam mengumpulkan tokoh adat dari kedua belah pihak yang bertikai atas sengketa tanahdi Jayanti Timika- Papua yang sudah terjadi sejak 4 Maret 2014 lalu.

Mahasiswa pun mendesak kepada pemerintah Daerah Timika dan pemerintah Provinsi segera mencari solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut. Kalau belum mampu menyelesaikan berarti pemerintah telah gagal membangun masyarakat. Itu bukti dari kegagalan pemerintah dalam hal membangun masyarakat Papua.. (Bidaipouga Mote)

Sabtu, 15 Maret 2014

Peran Mahasiswa dalam Pemilu 2014






Dengan sedikit usaha praktis dua tiga lembar uang dengan mudah didapat, itu masalahnya. Tindakan menodai demokrasi negeri dilakukan secara berjamaah. Minim kesadaran akan pentingnya nilai demokratis, padahal suara manusia adalah suara Tuhan.

Diakui atau tidak, masyarakat Indonesia sudah terjebak dalam permainan politik pragmatis. Politik uang menjadi sebuah keniscayaan sampai pemilihan ketua RT sekalipun. Masyarakat terlena dengan lembaran uang yang cukup menggiurkan.

Dengan sedikit usaha praktis dua tiga lembar uang dengan mudah didapat, itu masalahnya. Tindakan menodai demokrasi negeri dilakukan secara berjamaah. Minim kesadaran akan pentingnya nilai demokratis, padahal suara manusia adalah suara Tuhan.

DENGAN demikian, mengacu pengalaman pemilu suram yang sudah  berlalu,  sudah  saatnya bangsa ini membuka lembaran baru menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik. Ingat bahwa pemilu adalah acara sakral untuk memilih pimpinan, Daerah dan Negara terbaik untuk menggantungkan nasib daerah dan bangsa  lima  tahun  ke  depan. 

Sudahlah cukup  track  record  yang  sudah  berlalu dari hasil yang tidak sportif. Solusi konkretnya harus ada sosialisasi lebih lanjut menganai teknis dan hakikat  sesungguhnya  pemilu.  Bukan  hanya  bersosialisasi  mengenai  pendidikan pemilu  namun  sema-mata  hanya  sebagai  alat  pencitraan.  Untuk  menyongsong  pemilu  2014  ini  memang  harus benar-benar  siap.  Sehingga  tercipta  pemilu  yang   kondusif,  dan  sportif.  Pemimpin  yang  terpilih  memang  benar-benar  menjadi  permintaan rakyat.  Sebab  dewasa  ini  banyak  calon pemimpin  yang  meminta-minta  untuk dipilih, padah hakikatnya calon untuk dipilih bukan minta dipilih.

Di  sisi  lain,  mahasiswa  yang  menjadi kaum  cendikia,  harus  mampu  memberi sumbangsih  berharga  terhadap  pelaksanaan  suksesi  pemimpin  masa  depan daerah dan  bangsa.  Sebab,  hakikatnya  mahasiswa masih netral atas permainan politik negeri, terlebih money politics. Jika mahasiswa tidak mampu memberi gebrakan terhadap  Pemilu  2014.  Rasa  peka  sangat  dibutuhkan,  karena  masyarakat  Papua Indonesia  sedang  terlena  oleh  permainan politik pragmatis. Jadi untuk pemilu tahun ini, peran mahasiswa sangat dinanti-nantikan.

Menjaga independensi KPU Walaupun  tidak  disoroti  secara  intensif  oleh  media  massa,  di  balik  kisruhnya  CALEG maupun capres-cawapres  di  berbagai  partai politik, kondisi Komisi Pemilihan Umum (KPU)  juga  tidak  kalah  pelik.  Persiapan  baik  materil  maupun  moril  secara sistemik  jauh  hari  sudah  dilaksanakan, demi  terselenggaranya  agenda  besar  Pemilu 2014. Karena itu, berawal dari kisruh persiapan pemilu tersebut, tidak sedikit wacana yang berhembus bahwa tahun 2014 adalah tahun politik.

Penyematan  tanda  tahun  politik  memang ada benarnya. Sebab, di tahun itulah parpol sibuk mempersiapkan kompetisi. Adu wacana, pemikiran, dan politik menjadi aktivitas sehari-hari yang tiada henti. Jadi, pemandangan saling menghujat seakan telah melebihi hari-H pelaksanaan Pemilu. Memang terkesan negatif, padahal hakikatnya itu hanya sebuah permainan politik. Maka wajar jika persepsi  yang  terbangun  di  masyarakat adalah politik itu munafik. Padahal politik  itu  baik,  hanya  untuk  era  kekinian politik butuh orang baik.

Namun, terlepas dari hal itu, KPU menjadi  ‘panah’  penentu  masa  depan daerah dan  bangsa.  Sedangkan  di  sisi  lain,  Pemilu  menjadi ‘anak panah’ yang masa depan daerah dan  bangsa juga beradu nasib olehnya. Oleh karena itu, independensi KPU dan kemurnian Pemilu harus tetap terjaga. Baik idependen etis (condong kepada yang baik) dan independensi organisatoris (tidak dicengkram oleh pihak lain). Jadi, KPU memang  harus  benar-benar  berdikari  tanpa  ada  campur  tangan  pihak  lain,  apa-lagi orang partai. Sesungguhnya  pemilu  adalah  konsekuensi logis atas asas demokrasi yang diusung  oleh  bangsa  Indonesia. 

Dan yang  memiliki  hak  untuk  menentukan nasib  daerah dan bangsa  adalah  rakyat.  Disadari demokrasi  bukan  satu-satunya  sistem yang mampu ‘menyulap’ negara menjadi sejahtera.  Dinasti,  otoriter,  semiotoriter, dan lainnya juga merupakan sistem yang tidak dapat dijustifikasi sebagai sistem buruk.  Semua  baik  asal  sesuai  dengan waktu dan tempat, serta karakter bangsa.  Karena  Indonesia  merupakan  negara plural, maka demokrasilah yang pantas  menjadi  ‘tali  pengikat’  kebhinekaan bangsa.

Walaupun  Pemilu  sempat  kehilangan ‘taringnya’,  akhirnya  setelah  1998  sampai  sekarang,  setidaknya  Pemilu  sudah kembali  menjadi  penentu  nasib daerah dan  bangsa. Pemilu yang ramai ‘Lima menit untuk  lima  tahun’  memang  perlu  menjadi refleksi suci tersendiri. Bagaimana keadaan bangsa secara futuristik, apakah  stagnan  atau  justru  menurun.  Sebab menjelaskan, bahwa rugilah  jika  hari  ini  tidak  lebih  baik  dari hari kemarin.

Terpenting Pemilu harus dibawa ke ‘rel’ aslinya. Jangan sampai Pemilu hanya dilaksanakan  tidak  lebih  sebuah  seremonial  yang  banyak  memakan  APBN  negara, dan tidak ada signifikansi yang riil. 

Amien Rais merumuskan, untuk  menaggulangi problematika Pemilu cukup dengan memberi  kebebasan  secara  menyeluruh, tanpa ada unsur intervensi ataupun doktrin yang bersifat motorik. Hanya itu butuh sinergi seluruh elemen negeri, karena sportivitas Pemilu di Indone-sia belum begitu terlihat.

Namun,  secara  otomatis  mahasiswa mendapat  beban  berat  untuk  menyukseskan  Pemilu  2014.  Posisi  strategis menjadi  alasan  kuat  mengapa  mahasiswa  mendapat  peran  tersebut.  Selain dekat  dengan  birokrat  negara,  mahasiswa  juga  tidak  jauh  dengan  kehidupan  rakyat.  Secara  tidak  langsung  mahasiswa  mengerti  kehidupan rakyat  jelata.  Karena  itu,  sebagai  langkah  cerdik  mahasiswa  harus  ikut  menjaga independensi KPU.

Perlu pendidikan untuk Pemilu Menginngat  kondisi  politik  bangsa yang  jauh  dari  aslinya,  dengan demikian  pendidikan  pemilu  dipandang perlu.  Selama  ini,  partai  politik  yang jumlahnya  tidak  sedikit,  belum  mampu memberi wawasan pemilu secara signifikan kepada masyarakat. Demikian realitasnya, fungsi partai politik sebagai ‘jembatan’ antara rakyat dengan pemerintah, serta  sebagai  pemberi  pendidikan  tentang politik dan pemilu, justru memberi image  yang  berbeda  dengan  fungsi  asli parpol,  poitik  uang  menjadi  candu  bagi masyarakat Papua pada khususnya pada umumnya Indonesia.

Oleh sebab itu, dengan semangat yang energik, mahasiswa harus ikut memberi pendidikan pemilu terhadap masyarakat, menyosialisasikan  hakikat  pemilu  dengan  menepikan  unsur  korupsi,  kolusi, dan nepotisme (KKN). Mengingatkan bahwa 5 menit (ketika memberikan hak suara) menentukan 5 tahun ke depan, dan menunjukkan  bahwa  mahasiswa  agent of change. _Ayo_

Senin, 10 Maret 2014

PESAN TANAH DAN ALAM PAPUA KEPADA OKNUM ORANG PAPUA YANG RAKUS PEMEKARAN _PEMEKARAN BARU.



Tolong saya jangan disakiti, jangan diinjak dan jangan ditambah lagi kebusukkannya. Kalau kamu manusia beri saya obat yang baik supaya saya lekas sembuh. Kalau kamu masih lagi ingin tambah Pemekaran Propinsi, Kabupaten dan Distrik baru maka pertanyaannya adalah saya Propinsi, Kabupaten, Distrik yang lama sudah diberi obat belum, atau masih sakit tetapi harus paksa urus pemekaran  yang baru. Pesan Tanah dan alam Papua tolong yang ada dibenahi dulu bersama-sama, jauhi egois masing-masing satukan tekad untuk membenahi dan membangun tanah Papua.

Pesan kepada oknum orang Papua yang kalah bertanding "gagal menjadi Bupati". Saya "TANAH PAPUA" mau supaya yang kalah menerima kekalahannya dan beri selamat kepada pemenang. Jangan money politic pada saat calon agar bisa dengan mudah menerima menang dan kalah, akan tetapi kalau bermain uang dengan cara meminjam sana meminjam sini maka jadinya tidak mau mengakui kemenangan maunya mencari jalan pintas memamfaatkan ketidakpastian hukum, akibatnya kacau.

Karena merasa punya banyak masalah padanya maka tentu 1001 cara pasti dicoba dengan tujuan setelah jadi Bupati semua masalah peminjaman menjadi mudah. Ada yang memberikan jabatan, dan yang lain memberikan proyek atau mengembalikan uangnya sesuai kesepakatan. Penyakit ini membuat Papua tidak change sama sekali

Bila peluan ketidakpastian hukum yang dipakai pun tidak menang maka jalan satu-satunya adalah mempengaruhi dan mengajak pendukungnya untuk mengurus pemekaran Baru kemudian meminta dan mendesak pemeritah pusat untuk segera direalisasikan.

Sayangnya kebanyakan rakyat Papua tidak paham dengan persoalan seperti ini sehingga kita pastikan rakyat orang Papua tidak salah dalam hal ini, yang salah adalah oknum-oknum itu yang tadi  mempegarui masyarakat.

Tolong rakyat Papua jangan terlalu percaya dengan orang-orang jahat itu. Sebab ketika mereka jadi pejabat tau Bupati misalnya, mereka tidak akan pikirkan saya dan Anda "RAKYAT" lagi, yang nantinya mereka pikir adalah HARTA , KESDUDUKAN/JABATAN  DAN WANITA. 
Kira-kita begitu pesannya dan Thank You

Penulis : YANCE GERPAN GOBAY
Jurusan Hukum Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang