Oleh:
Nurul Anita, S.Pd.
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat
melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah
minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami
minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya
akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami
tahu, kalian berusaha.
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau
bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi
pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan
memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah
kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu,
kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya
bersabarlah pada kami dengan terus bertanya “jadi sekarang maunya
gimana?”
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian
bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan
kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta
kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah
setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa
setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat
berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi
puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang
–sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan
meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan benar-benar
melayang, tuan)
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa
kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu
sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda
seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah
terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa
pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur
tingkat kecemburuan kalian. ;)
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau
sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan
kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari
internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami
percayakan daripada Newton atau Galileo.
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film
Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng
six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan
tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles
manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri
kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan
kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran denga kuda putih yang
akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan
maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang
pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami
harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan
ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu
temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami,
berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan tradeoff
(tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu
(sangat mengesalkan!)
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau
bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap
waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa
kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat
itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian
bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar
lagi nih”
Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang
pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah
meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose
di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka
bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami
sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam
kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.
Kami,
para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami
tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi
juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami
tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh
suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada
disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman
menenangkan.
Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda
seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami
diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman
bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut
dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu,
(jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)
Kami, para wanita tau
kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan
kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan
sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian
dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau
sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan
terlihat jelek saat menangis
Kami, para wanita tau juga
sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas
pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya
ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru
bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.
Kami
tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk
percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat
kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik aja”
itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak
baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang
mampu mengatasi ketidak-baik-baikan kami saat itu tanpa kami beritau,
(tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik
saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku baik-baik aja,
malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu
lho….*bla.bla.bla”)
Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian
pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan
selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami
banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada
kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami
butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian.
Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami
enggan merepotkan “orang lain”.
Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.
Kami
tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami
percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “geer”, tapi
sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih
lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan
melupakan).
Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu,
karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa
dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong,
mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya
kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini.
;)
JERITAN PARA LELAKI...
Yang selalu kita dengar adalah Girls Rulez, kini saatnya kami para cowok-cowok mengungkapkan isi hati kami.
Ini adalah cerita dari sisi kita, Kaum Cowok! Kaum Adam! Aturan kita!
Untuk para cewek-cewek...
1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzier.
Jadi
jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu manyun tanpa
suara. Apa susahnya sih bilang : "Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian,
Tolong rayu aku...!"
2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja, jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan-jalan ke mall.
3. Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami gak akan berpikir ke arah situ.
Bagi
kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja, perbedaan harga
toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah keliling kota untuk cari
yang paling murah, buang-buang bensin aja...
4. Menangis merupakan suatu pemerasan.
Lebih
baik kami mendengar suara petir, guntur , bom meledak daripada suara
tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa.
5. Tanya apa yang kamu mau. Cobalah untuk sepaham tentang hal ini.
Sindiran halus tidak akan dimengerti.
Sindiran kasar tak akan dimengerti.
Terang-terangan menyindir juga kita gak ngerti!
Ngomong aja langsung kenapa!?
6. Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua pertanyaan. It's simple.!
7.
Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan. Karena itu yang kami
lakukan. Pengen dapet simpati doang sih, cerita aja ke temen-temen
cewekmu.
8. Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi ke dokter dong...! Masa kami harus pijitin terus tiap pusing...
9.
Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam
suatu argumen. Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan batal
setelah 7 hari.
Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah klise, jangan dianggap serius.
10. Kalo kamu gak mau pake baju kayak model-model pakaian dalam, jangan harap kita seperti artis sinetron dong.
11. Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong. Cermin lebih jujur daripada Lelaki.
12.
Kamu boleh meminta kami untuk melakukan sesuatu atau menyuruh kami
menyelesaikannya dengan cara kamu. Tapi jangan dua-duanya dong. Kalo
kamu pikir bisa melakukannya lebih baik, kerjain aja sendiri.
13.
Kalau bisa, ngomongin apa yang harus kamu omongin pas iklan aja. Ingat,
jangan sekali-kali ngomong apalagi pas saat tendangan penalty.
14.
Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu mengingatkan jangan lupa
makan, selamat tidur, dll. Menurut kami itu hanyalah pemborosan pulsa
saja.
15. Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga kok.
16.
Kalo kami nanya ada apa dan kamu jawab gak ada apa-apa, kami akan
berpikir memang gak ada apa-apa. Ingat, seperti no.1 kami bukanlah
pembaca pikiran. Ngomong baby...ngomong. ...!
17. Kalo kita
berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang kamu pakai,
pantes aja kok. Bener. Jadi tidak ada alasan gak mau pergi ke pesta
karena tidak ada baju.
18. Jangan tanya apa yang kami pikir
tentang sesuatu kecuali kamu memang mau diskusi tentang bola, game,
billyard, memancing atau mungkin juga tentang teknik mereparasi mobil.
19. Kami malas berdebat secara hati dan perasaan, ingat! kami hanya pakai logika.
20. Terima kasih sudah mau baca ini. Iyaa ... ya ..., aku siap tidur di sofa nanti malam... (Admin)
Sumber :
Facebook (https://www.facebook.com/notes/551773334912174/)