Kamis, 13 Maret 2014

Dukung Doa dan Puasa untuk Papua



Ilustrasi
Sebagai insan manusia, doa dan puasa sering menjadi perlakuan umat beriman kepada Tuhan-nya. Agama Kristen, Islam, Budda, Hindu dan agama lain pun sering mempraktekkannya. Yang berbeda dari semua tindakan perwujudan masing-masing agama ini adalah bentuk dan cara mereka menjalankan keimanan mereka itu masing-masing.

Di artikel ini, penulis ingin menguraikan beberapa ciri-ciri khusus pentingnya doa dan puasa bagi kita anak-anak muda dalam berperang melawan segala bentuk tindakan penindasan yang terjadi secara tidak langsung and intrinsik di kawasan tempat kita bertempat tinggal.

Makna terpenting di dalam Doa dan Puasa ini adalah sebagai berikut.

Pertama, berdoa dan berpuasa tidak jauh dari Tuhan. Berdoa dan berpuasa ini keterikatannya sangat erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.  Jika Tuhan sudah mengikat kita dengan Hidupnya yang kudus, maka kita pun tidak akan lari jauh dari Tuhan.

Kedua, makna terpenting dari  Doa dan Puasa itu juga bersifat Firman. Firman Tuhan haruslah menjadi makanan dan minuman pokok kita. Dengan memakan Firman sebagai makanan sehari-hari kita inilah yang membuat kita menyatu dengan Tuhan. Firman itu menjadi darah daging kita. Tuhan sendiri yang akan mengubah roh kita dengan Roh-Nya yang kudus, dari sinilah jiwa kita akan di ubah dan hasilnya akan dilihat pada wajah kita yang bersinar-sinar dalam kehidupan sehari-harian kita.

Makna selanjutnya dari berdoa dan berpuasa ini adalah perubahan karakter dan mentalitas. Yang dimaksud dengan perubahan di sini adalah bukan karakter menjadi seorang yang baik dan sopan yang akan terbentuk, namun sebaliknya, Tuhan sendiri yang menjadi pusat hidup kita.

Hasilnya adalah karakter kudus-Nya Tuhan yang bertumbuh di dalam diri kita masing-masing. Roh, jiwa dan tubuh-nya kita dibentuk sesuai dengan benih-benih Firman Tuhan. Benih Firman ini bertumbuh di dalam roh kita dan itu pun memberi cahaya pada tubuh kita di mana orang lain akan melihat hasil dari pencahayaan Firman ini di dalam kehidupan kita.

Di sinilah mentalitas kita ini akan terarah dan membawa kita untuk tidak berpikir dan bertindak secara keinginan yang bersifat daging atau duniawi lagi, melainkan mengikuti keinginan Roh Tuhan di dalam rohnya kita setiap umat manusia di belahan bumi ini.

Untuk melihat ke dalam tentang Roh Tuhan dan roh manusia, maka penulis sangat merekomendasikan kita untuk membaca sebuah buku dalam bahasa Ingris yang berjudul  "Basic Lessons on Life" oleh Witness Lee atau judul dalam bahasa Indonesia-Malay-nya adalah Pelajaran Dasar Tentang Hayat oleh Witness Lee.

Buku ini terdiri dari 20 Bab dan di setiap  Bab-nya banyak hal penting dan hal yang jarang kita lihat atau dengar Kristus sendiri kabarkan melalui saudara Lee ini, untuk kita cerna dan melihat ketertarikkannya secara alkatabiah.

Sangat menarik dan enak untuk dibaca bagi kita semua!

Sifat unik lain dari doa dan puasa ini pula menyangkut kerohanian seseorang. Di sini kita akan melihat ke dalam lagi pada sesuatu yang bersifat roh.

Penulis ingin mengutarakan makna kerohanian ini ke arah yang berlawanan dengan cara pandang kita jika itu dicerna dan dipandang sesuai dengan latar belakang pendidikan kita secara individual. Sifat kerohanian yang dimaksud di sini ini tidak bisa dikaitkan dengan cara pandang filsafat, psikologi, politik, dan agama, atau ilmu-ilmu lainnya semata.

Namun, jika kita lihat kedalam lagi, hidup yang Pencipta inginkan adalah bagaimana kita bisa menyatu dengan Tuhan di dalam kehidupan sehari-harinya kita, dan kembali pada pencitraan awal bahwa manusia telah diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Tuhan, dan memiliki otoritas atas segala ciptaan yang ada di muka bumi ini (Kej.1:26).

Mengapa?

Kehidupan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa di Kitab Kejadian Pasal 1 & 2 adalah hidup berdasarkan roh. Walaupun mata Adam dan Hawa tertutup, namum mereka bisa bergerak dan bepergian ke mana pun mereka hendak pergi.

Ini karena Tuhan sendiri yang menjadi mata mereka, telingga mereka, hidung mereka, dll., atau Tuhan sendiri menjadi sumber mereka untuk segala-galanya sehingga kemanapun mereka pergi, mereka pergi bukan karena keinginan mereka namun pergerakkan Tuhan sendirilah yang menggerakkan mereka.

Inilah hidup yang menyatu dengan Roh-Nya Tuhan di dalam rohnya kita. Nah, kehidupan yang bersifat kerohanian ini adalah hidup yang selalu bersandar pada Tuhan, Tuhan sendiri menjadi nakoda hidup kita.

Atau kata lain, mata-Nya Tuhan menjadi mata kita, hidung-Nya Tuhan menjadi hidungnya kita, hingga kehidupan yang bercermin roh inilah yang menjadikan kita selalu menyatu dengan Roh Tuhan.
Penulis yakin, jika kita minta di dalam roh dan kebenaran maka Tuhan Yesus Kristus pun selalu memberi. Roh manusia adalah tempat dimana Roh Tuhan ini berteduh dan bekerja.

Oleh karena itu, biarlah doa dan puasa yang bersifat ke-roh-anian, yakni hidup didalam roh dan kebenaran, inilah menjadi tempat dimana kita bermula intuk ber-doa dan ber-puasa.

Sekarang, mari kita renungkan masing-masing mengenai apa itu doa dan puasa yang sebenarnya!
Apakah doa dan puasa membutuhkan upaya untuk berdoa lalu berpuasa tanpa hidup di dalam roh?
Ataukah doa dan puasa itu adalah sebuah bentuk penyerahan hidup kita secara total ke dalam kendalinya Roh Tuhan dalam rohnya kita masing-masing?

Sungguhkah Firman Tuhan itu selalu menjadi makanan dan minuman pokoknya kita sehari-sehari?

Hidup di dalam roh adalah jalan utama doa dan puasa ini.

Saudara-saudari, jika Roh Tuhan menyentuh hati kita masing-masing, roh kita selalu merasakannya. Jangan kita mengabaikan sentuhan Roh Tuhan ini, tetapi mari kita mulai bertindak dan melakukan hidup berlandaskan doa dan puasa ini di dalam Tuhan demi banyak orang; banyak masalah, dan terutama buat kita orang-orang Papua dan tanah kita Papua.

Semoga penyatuan Roh Tuhan di dalam roh kita masing-masing menyatuhkan kita semua orang-orang Papua dalam perjuangan keselamatan kita semua.

Notes:
Catatan ini merupakan isi hati penulis bagi pribadinya dan generasi penerus Papua lainnya untuk tidak merugikan waktunya, tetapi mampu menggunakan dan menjalankan doa dan puasa bagi Tanah dan bangsa Papua, serta pula doa dan puasa bagi mereka yang hendak, sedang atau telah berinisiatif buruk untuk menimbun kebenaran-kebenaran sejarah tanah Papua secara kehidupan biological dan psycological mereka. Tuhan ampunilah kami dan biarlah roh kita selalu menyatu dengan Roh Tuhan dan memiliki hidup yang telah di menangkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri di dalam menghadapi segala bentuk masalah kehidupan ini. (Admin)

Dios Jess Cristo Nos Bendiga a mis hermanos! l sea con nosotros y en nosotros.

Apolo Yogi adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Selandia Baru.

Sumber :http://majalahselangkah.com

0 komentar:

Posting Komentar