Illustrasi |
Akan tetapi pada praktiknya
tempat kos tak jarang disalahgunakan bagi para penghuninya. Tempat kos yang
seharusnya dapat menjadi tempat sebagai penunjang hal-hal positif seperti yang
telah disebutkan di atas, tetapi malah sering disalahgunakan adanya. Hal-hal
negatif sering dilakukan oleh mahasiswa dengan fasilitas tersebut. Hal ini
tentu akan berdampak yang tidak baik apabila dibiarkan begitu saja. Dengan
hidup di kos dan jauh dari orangtua seharusnya dapat melatih mahasiswa hidup
lebih mandiri dan dapat memenejemen waktu hidupnya secara teratur karena mereka
telah diberi kebebasan. Selain itu mereka juga sudah diberikan kepercayaan oleh
orangtua mereka, namun tak jarang kepercayaan ini sering disalahgunakan.
Mahasiswa yang dianggap telah dewasa tetapi mereka sering bertindak yang justru
tidak mencerminkan tindakan-tindakan atau perbuatan yang tidak mencerminkan
bahwa mereka telah dewasa dan menjadi seorang mahasiswa.
Berdasarkan
fenomena-fenomena di atas tentu tak lepas dari faktor-faktor pendukung maraknya
perbuatan terseebut. Kesempatan-kesempatan yang ada tentu menjadi penentu
juga. Misalnya saja di tempat kos saya sendiri sering menjumpai
penyimpangan-penyimpangan yang dilakuan oleh para mahasiswa. Faktor-faktor yang
mendukung penyalahgunaan tampat kos mahasiswa misalnya saja: kurangnya
pengawasan dari pemilik kos pada tempat kos tersebut. Faktor ini tentulah
sangat berpengaruh juga, apabila pemilik kos tidak pernah menegur dan
memeperdulikan para penghuni kos maka penghuni kos akan bertindak semaunya
sendiri. Mereka akan sangat merasa bebas dan sangat leluasa dalam bertindak.
Maka disinilah peran penting dari pemilik kos, pemilik kos seharusnya juga
harus peduli dengan gerak-gerik dan pergaulan para penghuni kosnya apalagi
masih dalam lingkungan kos. Para pemilik kos sering tak acuh dengan para
penghuni kosnya yang terpenting adalah mereka sudah mendapat keuntungan dari
pengadaan tempat kos tersebut. Padahal keharmonisan antara pemilik kos dan
penghuni kos haruslah dijaga, dengan adanya saling tegur sapa diantara kedua
pihak.
Faktor penyebab yang
lainnya adalah yaitu kurang tegasnya peraturan yang ada dalam kos tersebut.
Faktor ini juga tak kalah pentingnya, dapat kita bayangkan apabila di dalam
hidup ini tidak ada aturan yang berlaku. Dapat disimpulkan bahwa betapa carut
marutnya hidup ini tanpa peraturan, hidup dengan adanya peraturan saja masih
sering terjadi pelanggaran dimana-mana apalagi jika tanpa aturan yang
diterapkan. Jadi peraturan yang tegas di dalam suatu kos kosan itu penting
adanya. Karena dengan adanya peraturan yang tegas dari pemilik kos setidaknya
dapat menciptakan budaya tertib oleh penghuni kosnya. Apabila penghuni kos melakukan
pelanggaran tata tertibdan pelanggaran aturan tentang tata tertib itu diatur
secara tegas maka bagi pelanggar dapat dikenai efek jera dan mereka akan
berusaha tidak mengulanginya kembali sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Selanjutnya masih berbicara
tentang faktor penyebeb penyalahgunaan tempat kos mahasiswa yaitu dengan adanya
situasi dan kondisi tempat kos yang mendukung dilakukannya perbuatan tersebut.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh tempat kos yang letaknya jauh dari rumah pemilik
kos atau letaknya sulit dari pengawasan pemilik kos. Dengan keadaan seperti ini
maka akan semakin mempermudah para penghuni kos untuk melakukan perbuatan yang
tidak senonoh. Alasan yang lain adalah letak kos jauh dari jalan raya dan jauh
dari keramaian maka, bagi para mahasiswa yang nakal mereka akan merasa aman dan
nyaman untuk berbuat hal-hal yang bersifat negatif. Namun, apabila letak kos
itu dekat dengan pemilik kos dan terlihat oleh masyarakat maka setidaknya jika
terjadi perbuatan yang mencurigakan dapat diketahui dan dicegah sedini mungkin.
Dengan dekatnya jarak tempat kos dengan rumah pemilik kos, dapat sesekali
mengawasi dan menegurnya apabila terjadi hal-hal yang tidak sewajarnya.
Faktor yang keempat adalah
jauhnya pengawasan dari orangtua. Seperti kita ketahui peran serta dari orang
tua dalam mendidik putra putrinya sangatlah mendominasi bagaimana cara pikir
dan cara bergaul anaknya. Beruntunglah bagi para mahasiswa yang dalam kehidupan
sehari-harinya masih tinggal bersama orangtua, setidaknya pergaulan mereka
masih dalam pengawasan orangtua. Memang tidak dapat dipungkiri pengawasan dari
orang tua juga menjadi salah satu faktor, karena apabila mahasiswa itu dekat
dengan pengawasan orangtua maka mereka setidaknya akan merasa lebih terbatas
pergaulannya karena ada orangtua yang mengawasinya meskipun tidak setiap mereka
pergi selalu dikawal. Sebaliknya, bagi mereka yang jauh dari orangtua, mereka
sering tidak menggunakan kepercayaan yang telah diberkan orangtua, karena
mereka sering menganggap orangtua tidak pernah tahu perbuatan mereka.
Dari keempat faktor yang
telah disebutkan diatas pada dasarnya faktor yang terakhir inilah yang
sangatlah mendominasi maraknya penyalahgunaan tempat kos di kalangan mahasiswa.
Tentu telah kita ketahui mahasiswa sudahlah bukan dikategorikan remaja lagi
maka mahasiswa sudah dianggap mampu berfikir dewasa dan dapat hidup mandiri
serta dapat mengendalikan dirinya sendiri. Namun, dalam kenyataannya hal
tersebut hanyalah fiktif belaka, memang tidak semua mahasiswa seperti itu. Tentu sudah jelas faktor kurangnya kesadaran dari diri
mahasiswa sendirilah tentu sangat berpengaruh. Pasalnya apabila dari dalam diri
mahasiswa telah tertanam keyakinan dan kesadaran bahwa ada tidaknya orangtua
atau oranglain yang mengawasi kita dalam pergaulan asal kita sadar bahwa
kepercayaan yang diberikan orangtua harus benar-banar kita manfaatkan dan tidak
boleh disalahgunakan maka bukan menjadi alasan faktor-faktor eksteren yang
menjadi dampak negatifnya.
Berangkat dari sinilah
menjadi jelas apabila kesadaran dari dalam diri mahasiswa akan hal tersebut
nihil maka jelas mereka akan terjerumus dengan hal-hal yang bersifat negatif.
Tidak adanya kesadaran dari dalam diri mahasiswa maka otomatis mereka akan
bertindak semaunya, bergaul dengan semau gue apalagi jika bagi mereka yang jauh
dari orangtua, maka mereka akan mengangap dirinya bebas tidak ada yang
mengawasi maka dia bisa berbuat hal sesuka hatinya. Bagi mereka yang sadar akan
mengendalikan dirinya sendiri maka mereka tidak akan terpengaruh dan akan lebih
mampu mengontrol kehidupan dan pergaulannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian daripada itu, tingkat moralitas dikalangan mahasiswa kini sudah mulai
mengalami degradasi. Kenyataan Semakin memudarnya tingat moralitas di kalangan
mahasiswa tentu sangatlah tragis. Moral dapat dijadikan suatu pedoman bagi
mahasiswa dalam beretindak menentukan baik buruknya dalam bergaul. Jadi,
apabila kesadaran dari dalam diri mahasiswa dan tingkat moralitas di kalangan
mahasiswa tinggi, maka tidak akan terjadi pergaulan bebas serta penyalahgunaan
tempat kos dikalangan mahasiswa.
Dari faktor-faktor yang
telah dijabarkan di atas tentulah berdampak negatif bagi pergaulan dan gaya
hidup di sekitar kos. Dari kurangnya pengawasan dari pemilik kos, kurang
tegasnya peraturan yang ada, kurangnya pengawasan dari orangtua, situasi dan
kondisi kos yang mendukung serta kurangnya kesadaran dan rendahnya tingkat
moralitas dari dalam diri mahasiswa muncullah dampak-dampak yang bersifat
negatif. Adanya peraturan yang kurang tegas di tempat kos maka kos dapat
dijadikan tempat perkumpulan yang bersifat negatif. Kos mahasiswa putri sering
didatangi para mahasiswa putra dengan tanpa batasan waktu, bahkan kos dijadikan
tempat mesum. Lebih parahnya lagi ada tempat kos putri yang sering menginapkan
pacarnya di kos. Di tempat kos putrapun tak jarang dijadikan ajang mesum,
keadaan kos putra yang biasanya lebih bebas maka keadaaan inilah yang dijadikan
alasan bagi mereka untuk berbuat yang tidak baik. Pada kos putra, tempat kos
sering dijadikan tempat untuk ajang merokok bersama, serta minum-minuman keras
bahkan dijadikan tempat pesta narkoba.
Dampak yang lainnya adalah
apabila perkumpulan itu bersifat negatif maka akan menganggu kenyaman penghuni
kos yang lain. Jika perkumpulan sampai tengah malam dan beramai-ramai tentu
saja itu sangat menganggu. Apabila tamu laki-laki berada di kos putri tanpa
batasan waktu maka penghuni kos yang lain akan merasa risih dan akan merasa
tidak nyaman untuk beraktivitas. Mereka akan merasa malu dan tidak bebas dalam
beraktivitas maka kondisi di area kos tidak akan menjadi kondusif. Kegaduhan
yang dibuat oleh para penghuni kos akan menganggu apalagi pada malam hari,
konsentrasi belajarpun akan terganggu dan merasa tidak nyaman. Jika antara
penghuni kos yang satu dengan yang lain mulai merasa terganggu dengan keramaian
atau kegaduhan yang terjadi maka lama-kelamaaan hubungan mereka akan menjadi
tidak baik. Apalagi jika penghuni kos putri sering membawa laki-laki di kos
maka timbul omongan-omongan yang negatif.
Dari fakta-fakta yang telah
terkuak di atas maka, perlu adanya solusi dalam menangani penyalahgunaan tempat
kos di kalangan mahasiswa. Kondisi-kondisi tersebut tidak dapat begitu saja
dibiarkan. Solusi yang harus diterapkan misalnya, peraturan yang di kos harus lebih
tegas, karena dengan adanya hal tersebut maka kondisi keamanan dan kedisiplinan
di kos akan terbina. Kemudian pemilik kos harus lebih memerdulikan penghuni
kosnya dan sesekali harus ditegur apabila penghuni kos melakukan kesalahan.
Selanjutnya, antar penghuni kos harus saling menjalin hubungan yang baik, dan
jika antara penghuni kos ada yang berbuat salah dan kurang tepat maka saling
mengingatkan, hal ini akan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak
diingkan. Seperti telah dikatakan tadi, bahwa kasadaran dari dalam diri
mahasiswa sangatlah penting untuk mengontrol pergaulan mereka. Maka dalam hal
ini kesadaran diri perlu ditingkatkan, peningkatan moralitas di kalangan
mahasiswa juga menjadi sangat penting. Dengan tingkat kesadran dan tinginya moralitas
mahasiswa maka mereka akan lebih mudah untuk menyeleksi mana saja perbuatan dan
pergaulan mana saja yang sesuai dengan kepribadian mereka. Apabila semua
mahasiswa sadar dengan adanya kenyataan tersebut maka tingkat penyalahgunaan
tempat kos di kalangan mahasiswa akan menjadi berkurang bahkan tidak ada sama
sekali. Hal ini dapat terealisasikan apabila dari dalam diri mahasiswa ada
kemauan dan kemampun untuk mewujudkannya. (Admin)
0 komentar:
Posting Komentar