Jumat, 21 Maret 2014

Bermaksud Kunjungi Keluarga Korban Penembakan, Pendeta Kingmi Diusir Oleh Polisi

Ketua Sinode Kingmi Papua,
 Pdt Benny Giay
 Ketua Sinode Gereja Kemah Injili (Kingmi) di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay menyesalkan tindakan yang dilakukan aparat keamanan dengan memalang jalan sehingga para gembala tak dapat melayat di rumah duka korban yang tertembak oleh oknum polisi saat bentrok warga di Mimika.

“Kemarin tanggal 17 Maret 2014, kami sebagai gembala bermaksud mengunjungi keluarga dari pendeta jemaat kami yang tertembak oleh oknum polisi pada 11 Maret lalu di Timika. Tetapi kami diusir polisi yang sudah memalang jalan di Kuala Kencana,” kata Benny dalam jumpa persnya di Kantor Sinode Kingmi di Tanah Papua, Kota Jayapura, Papua, Kamis (20/3).
Benny mengatakan, kejadian ini bukan kali pertama terjadi di tanah Papua. Pada tahun lalu dirinya juga mendapatkan perluan serupa, yakni 16 – 17 Juli 2012 lalu, saat pihaknya bermaksud untuk menemui umat yang bentrok. Kedua belah pihak sudah menunggu pihaknya untuk berbicara kepada mereka secara terpisah dari hati ke hati sebelum berbicara tentang akar-akar persoalan.
“Tapi pagi-pagi jam lima, TNI-Polri sudah menggelar apel dan jam enam mereka sudah bergerak ke lokasi dari kedua kubu lalu melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah membuat masyarakat terpencar dan menggagalkan rencana pertemuan kami dengan umat kami,” jelas Benny.
Menurut Benny, hal ini perlu disampaikan karena pihaknya menilai akar persoalan Papua adalah persoalan antara dua kebudayaan, pemahaman dan penafsiran terhadap sejarah yang berbeda satu dengan yang lain.
“Persoalan itu hanya bisa diselesaikan dengan dialog. Hentikan segala bentuk kebijakan yang dilakukan untuk menghabiskan Papua secara perlahan tetapi pasti,” tutur Benny.
Atas dasar itulah, menurut Benny, pihaknya mengeluarkan surat terbuka terkait bentrok di Kabupaten Mimika dan secara keseluruhan di tanah Papua. Surat itu juga dilayangkan kepada Presiden RI, Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui telepon selulernya untuk sementara belum bisa dihubungi. “Saya sedang rapat,” tulisnya dalam Short Masage Service (SMS) kepada media ini saat menolak untuk ditelepon, Kamis (20/3).
Saat di tanya soal pemalangan dan pemeriksaan dari aparat keamanan di jalan masuk rumah duka korban penembakan di Mimika? Pudjo mengaku belum mengetahui adanya pemalangan tersebut. “Saya belum tahu,” kata Pudjo melalui pesan singkatnya yang kedua. (Indrayadi TH)

0 komentar:

Posting Komentar