Kamis, 06 Februari 2014

DAU 2014,PAPUA TERTINGGI DI INDONESIA

Ilustrasi uang yang diterima oleh siswa (IST)
Ilustrasi uang yang diterima oleh siswa (IST)

Jayapura, 3/2 (Jubi) – Pemerintah Jakarta terus mengkucurkan triliunan rupiah ke Papua. Pemerintah pusat menganggarkan Dana Alokasi Umum (DAU), 1’99 triliun untuk  provinsi Papua untuk tahun 2014.
Dikutip dari merdeka.com, Papua menerima DAU terbanyak untuk tingkat provinsi sebesar Rp 1,99. Untuk tingkat pemerintah dibawah provinsi, jatuh ke kabupaten Bogor Rp 2,055.
Total Pemerintah mengalokasikan DAU tahun ini Rp 341,219 triliun atau 26 persen dari APBN tahun 2014.  Sebesar 34,121 atau 10 persen untuk tingkat provinsi dan 307 triliun untuk kabupaten/kota atau 90 persen.
Penerimaan DAU ini tentu saja menuai berbagai komentar dari masyarakat karena Papua dianggap belum berhasil menggunakan dana pembangunan. Pembangunan di Papua dilsebut belum merata oleh sebagian pengamat Papua.
“Kalau mau jujur, pembangunan selama ini berat sebelah. Papua Selatan tak diperhatikan. Saya sangat menyesalkan ini,” kata Dosen Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen, Maxs Nemo, kepada media Suluh Papua beberapa waktu lalu.
Sedangkan menurut Pengamat Ekonomi dari Universitas Ma Chung, Dodi Arifianto meskipun Papua mendapatkan alokasi dana yang banyak dari pusat, tapi pembangunan di daerah ini masih belum merata dan dirasakan masyarakat.
“Maka pemerintah pusat harusnya ikut memantau realisasi dana tersebut sampai ke tingkat daerah. Kemudian melakukan evaluasi dan memberikan sanksi bila terbukti dana tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya,” ujarnya seperti dilansir dari Kontan, Minggu (2/2/2014).
Pemerintah menetapkan DAU berdasarkan perhitungan formula yang terdiri dari celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal merupakan kebutuhan fiskal dikuranggi dengan kapasitas fiskal. Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah secara proporsional.
Pengamat hukum Tata Negara, Yulianus Uropdana menilai Papua tidak pernah maju walau triliunan rupiah datang ke Papua. Menurutnya, kesalahan bukan terletak pada rakyat Papua.
“Penyelenggara negara yang tidak mempunyai komitmen dan niat baik untuk membangun Papua,” kata pria alumni Universitas Santa Darma Yogyakarta ini,kepada tabloidjubi.com, selasa (4/2) melalui telepon selulernya.
Yulianus menduga ada konspirasi antara elit Papua dan Jakarta dalam menggunakan triliunan tupiah yang telah dialokasiakan selama ini untuk memperkaya diri.
“Saya menduga ada mafia anggaran yang mengunakan uang rakyat. Kondisi ini sangat darurat namun negara diam saja.” ujar pria asal Oksibil,Papua ini. (Jubi/Mawel)
Sumber:http://tabloidjubi.com

0 komentar:

Posting Komentar